Kamis, 09 Desember 2010

“Rentenir” Ikut Berperan Memiskinkan Masyarakat

“Sekarang Minjam besok nyetor”, itulah pemandangan sehari-hari di masyarakat yang meminjam di beberapa rentenir yang berkedok lembaga keuangan. Dan rentenir ikut berperan serta memiskinkan masyarakat.

“Mau minjam di Bank harus memiliki agunan dan sulit mengurus administrasi, minjam di Simpan Pinjam untuk Perempuan (SPP) yang digelontorkan pemerintah melalui program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) harus punya kelompok. Tapi kalau minjam di rentenir tanpa agunan dan persyaratan”, ungkap puluhan ibu rumah tangga.

Tidak heran, bila masyarakat mengenal adanya Bank pagi, siang, sore dan bank malam. Karena setiap pagi, siang, sore, dan malam, beberapa orang yang mengaku dari lembaga keuangan ini berkeliaran menagih setoran sekaligus mencari nasabah.

Mengapa tidak meminjam di lembaga keuangan yang sudah resmi? “Sulit pak, karena kami tidak memiliki agunan dan kelompok, sehingga salah satu alternatif dan jalan pintas, ketimbang usaha kami tidak jalan, ia harus minjam di renternir, walau resikonya harus nyetor setiap hari”, kata beberapa ibu rumah tangga.

Apakah anda mendapat keuntungan dari usaha yang anda jalankan? “Jangankan untung, kembali modal saja sulit, karena setiap hari hasil dagangan kami harus disetorkan ke rentenir. Jadi sebenarnya kami berharap dapat untung malah jadi buntung”, katanya.

Jawaban seperti ini kita akan peroleh hampir pada setiap ibu-ibu yang meminjam di bank harian. Dan inilah salah satu penyebab naiknya angka kemiskinan di tengah-tengah masyarakat. “Memang sekarang banyak program yang dilaksanakan pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan. Namun selama para rentenir lintah darat ini tidak dihentikan, maka program penurunan angka kemiskinan dan pengangguran ini akan berjalan sia-sia”,kata Rudi, salah seorang tokoh yang sedikit pokal.

Kepada pemerintah Lombok Utara, sudah saatnya bergerak memerangi para rentenir yang ikut berperan serta memiskinkan masyarakat. Jangan diam, ambillah tindakan yang tegas, jika betul-betul mau melihat masyarakatnya hidup sejahtera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Link