Kayangan, Lombok Utara - Semarak Hari Ulang Tahun Bajang Patuh kedua tahun 2011 ini, boleh dibilang agak unik. Pasalnya, pada perayaan kali ini ditandai dengan munculnya kembali kesenian yang sempat ’hit’ di tahun lima puluhan hingga tahun delapan puluhan. Namun kesenian yang dicoba dimunculkan kembali ini, menurut ketua panitia Asiawadi dalam laporannya tidak dalam cerita sesungguhnya.”Kesenian yang coba kami munculkan kembali ini, diantaranya Cupak Gurantang dan Tari Sireh. Tapi dalam penampilannya tidak dalam cerita sesungguhnya. Sebab, disamping kesenian ini baru muncul dan masih dalam tahap pembelajaran, juga para penarinya masih pemula,” ungkap Asiawadi. "Selain itu, pada HUT Bajang Patuh kedua ini, juga akan ditampilkan tiga kelompok dancer's dari gadis-gadis belia anggota Bajang Patuh," tambahnya.
Dilaporkan juga bahwa, ”dana yang terserap dalam rangka persiapan HUT Bajang Patuh kedua ini sejumlah Rp.1.576.000,- Sumber dana ini adalah dari para donatur dan pemerintah setempat,” jelas Asiawadi.
Hadir dalam HUT Bajang Patuh kedua, tanggal 1 Januari 2011 ini, Pemusungan Sesait, Kepala Dusun Lokok Sutrang, para perwakilan kelompok bajang se Desa Sesait, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan para undangan lainnya.
Sementara itu, Ketua Bajang Patuh Dusun Lokok Sutrang, Zaenul Hadi, dalam sambutannya memaparkan tentang kegiatan-kegiatan yang pernah dilaksanakan selama tahun 2010 yang lalu, diantaranya adalah penanaman pohon pelindung disepanjang jalan Dusun Lokok Sutrang, penghijauan tanah pekuburan Dusun Lokok Sutrang, membersihkan tempat ibadah, pemasangan vapling blok jalan lingkar Dusun Lokok Sutrang, dan lain sebagainya. ”Ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan, karena tema kita pada HUT Bajang Patuh kedua ini adalah peduli lingkungan,” jelas Zaenul Hadi penuh semangat.
Ditambahkannya bahwa,” kegiatan yang telah kami lakukan ini, tentunya tidak akan berhasil tanpa dukungan dari pemerintah maupun dari seluruh lapisan masyarakat Dusun Lokok Sutrang, didalam menanam, menjaga, merawat dan memeliharanya,” ungkapnya.
Untuk itu Zaenul Hadi juga minta kepada pemerintah setempat dan seluruh elemen masyarakat Dusun Lokok Sutrang, agar apa yang telah diprogramkan oleh Bajang Patuh mendatang, didukung sepenuhnya. ”Kami hanya minta dukungan saja dari pemerintah maupun tokoh masyarakat atau agama, untuk mendukung program kami dimasa mendatang, karena tanpa dukungannya, mustahil program yang sudah kami buat bisa sukses,” harapnya.
Ditempat yang sama, Akhmad Syamsudin, S.Pd selaku tokoh masyarakat Dusun Lokok Sutrang, dalam sambutannya berpesan kepada Bajang Patuh bahwa hidup di zaman globalisasi ini, setidaknya harus memiliki 4 (empat) pola hidup cerdas, yaitu Cerdas Spiritual, Cerdas Emosional dan Sosial, Cerdas Intelektual serta Cerdas Kinestetis. ”Kalau Bajang Patuh bisa menerapkan empat pola hidup cerdas ini, saya yakin bahwa apa saja yang diprogramkan oleh Bajang Patuh kedepan, insya Allah pasti bisa berjalan dengan baik, dan tentunya kita akan menjadi orang yang patuh, baik kepada pemimpin, pada orang tua serta patuh juga dalam melaksanakan ajaran agama,” jelasnya dengan penuh keyakinan.
Ditempat terpisah Sekretaris Bajang Patuh Akhmadi mengemukakan bahwa, dimasa mendatang akan mencoba menerapkan empat pola hidup cerdas, sebagaimana yang diharapkan pada HUT Bajang Patuh kali ini. ”Kita akan mencobanya dimasa mendatang,” tegas Akhmadi singkat dengan penuh semangat. (ndr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar