Sabtu, 09 Juli 2011

AKUNTANSI KAS


  1. PENGERTIAN KAS
    Kas adalah harta yang dapat digunakan untuk membayar kegiatan operasional perusahaan atau dapat digunakan untuk membayar kewajiban saat ini. Wujud dari kas dpat berupa uang kertas/logam, simpanan bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik, dana kas kecil, cek, bilyet giro, dsb. Item yang tidak dapat dikatakan kas adalah cek mundur, cek yang tidak cukup dananya/not sufficient fund (NSF) check, saldo dana yang kegunaannya dibatasi, saldo rekening koran yang diblokir.

     
  2. REKONSILIASI SALDO KAS
    Untuk pengendalian, kas dapat disimpan di bank dalam bentuk simpanan giro. Jika hal ini terjadi maka masing-masing fihak yaitu perusahaan (nasabah) dan bank akan melakukan pencatatan atas saldo dan perubahan dari saldo kas tersebut. Perusahaan melakukan pencatatan atas uang yang disimpan di bank di perkiraan (akun) cash atau cash in bank. Selanjutnya berdasarkan catatan bank, secara berkala bank biasanya mengirimkan laporan ke nasabah yang lazim disebut rekening koran (bank statement). Dengan demikian dapat dilakukan perbandingan antara data menurut perusahaan dengan informasi yang dilaporkan bank.
    Rekonsiliasi adalah tindakan membandingkan dua data untuk mencari kesesuaiannya. Jika rekening koran bank tersebut dibandingkan dengan catatan perusahaan, kemungkinan ada perbedaan yang dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
  • Transaksi sudah dicatat oleh perusahaan, tetapi belum dilaporkan oleh bank, seperti:
    • setoran dalam perjalanan (deposit in transit), yaitu setoran yang dilakukan oleh perusahaan (biasanya pada akhir suatu periode yang dicakup oleh rekening koran) dan uang setoran tersebut telah diterima oleh bank tetapi belum masuk dalam rekening koran bank karena rekening koran bank dibuat mendahului setoran tersebut.
    • Cek yang masih beredar (outstanding check), yaitu cek yang sudah dibuat dan diserahkan oleh perusahaan kepada penerima tetapi sampai akhir periode cek tersebut belum diuangkan di bank. Akibatnya perusahaan telah mencatat pengeluaran tetapi bank belum.
  • Transaksi sudah dilaporkan di rekening koran bank, tetapi belum dicatat oleh perusahaan, seperti:
    • Biaya bank, yang dibebankan kepada nasabah dengan cara langsung mengurangi saldo simpanan nasabah. Nasabah biasanya baru mengetahui hal itu pada saat menerima rekening koran.
    • Penerimaan tagihan oleh bank, jika bank telah menerima uang dari pelanggan perusahaan , kadangkala bank memberi tahu hal tersebut bersamaan dengan rekening koran.
  • Kesalahan, baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun oleh bank, misalnya cek untuk membayar gaji sebesar Rp 192.000.000,00 oleh petugas akuntansi perusahaan dicatat sebesar Rp 129.000.000,00.

 
Berikut adalah ikhtisar tindakan dalam proses rekonsiliasi:

 
  • Transaksi sudah dicatat oleh salah satu pihak tetapi belum dicatat oleh pihak lain.

     
No. 
Item 
Keterangan
Perlakuan 
1. 
Setoran dalam perjalanan 
Perusahaan sudah mencatat penambahan kas tetapi bank belum melaporkan dalam rekening koran 
Saldo bank ditambah 
2. 
Cek yang sedang beredar 
Perusahaan telah mencatat sebagai pengeluaran kas tetapi bank belum mencatat
Saldo bank dikurangi 
3. 
Biaya bank 
Bank telah mengurangi saldo kas perusahaan, tetapi perusahaan belum mencatat 
Saldo kas menurut perusahaan dikurangi
4. 
Bunga/jasa giro 
Bank telah menambah saldo kas perusahaan, tetapi perusahaan belum mencatat 
Saldo kas menurut perusahaan ditambah
5. 
Debitur perusahaan menyetor ke rekening perusahaan di bank
Bank telah menambah saldo kas perusahaan, tetapi perusahaan belum mencatat 
Saldo kas menurut perusahaan ditambah 

 
  • Adanya kesalahan oleh bank atau oleh perusahaan.
No. 
Item 
Keterangan 
Perlakuan 
1. 
Penerimaan kas terlalu besar dicatat oleh perusahaan 
Saldo kas menurut perusahaan terlalu besar 
Saldo kas menurut perusahaan dikurangi 
2. 
Penerimaan kas terlalu besar dicatat oleh bank 
Saldo kas menurut bank terlalu besar
Saldo bank dikurangi 
3. 
Pengeluaran kas terlalu besar dicatat oleh perusahaan 
Saldo kas menurut perusahaan terlalu kecil 
Saldo kas menurut perusahaan ditambah 
4. 
Pengeluaran kas terlalu besar dicatat oleh bank 
Saldo kas menurut rekening koran terlalu kecil
Saldo kas menurut RK ditambah 
5. 
Debitur perusahaan menyetor ke rekening perusahaan di bank
Bank telah menambah saldo kas perusahaan, tetapi perusahaan belum mencatat 
Saldo kas menurut perusahaan ditambah 

 
  1. ILUSTRASI AKUNTANSI TRANSAKSI PERUSAHAAN DAN BANK
    Berikut ini adalah daftar transaksi antara bank dan perusahaan selama bulan tertentu:
Perusahaan 
Bank 
1. 
Salon Eliza didirikan dan Eliza setor uang ke Bank Rp 1.000
1. 
Menerima setoran dari Eliza Rp 1.000
2. 
Diterbitkan cek no. 1 untuk membayar beban sewa Rp 100
2.  
Membayar cek no. 1 
3. 
Menerima pembayaran piutang Rp 500 dan langsung disetor ke bank
3. 
Menerima setoran dari Salon Eliza Rp 500
4. 
Diterbitkan cek no. 2 untuk membayar honor 
  
5.  
5. 
Menerima setoran dari Tn. A untuk Salon Eliza Rp 300
6.  
6. 
Akhir bulan bank memberi jasa giro Rp 50 dan membebani Salon Eliza Rp 25 dan dibuat rekening koran.
7. 
Salon Eliza menyetor ke bank Rp 1.500
7. 
Bank menerima setoran dari Salon Eliza Rp 1.500 (belum masuk RK)

 

 

 

 

 
Jurnal yang dibuat oleh perusahaan dan bank adalah sebagai berikut:
Perusahaan 
Bank 
1. 
Kas di Bank 1.000
Modal Eliza 1.000
1. 
Kas 1.000
Giro-Salon Eliza 1.000
2. 
Beban Sewa 100
Kas di Bank 100 
2.  
Giro-Salon Eliza 100
Kas 100 
3. 
Kas di Bank 500
Piutang 500 
3. 
Kas 500
Giro-Salon Eliza 500
4. 
Biaya Honor 100
Kas di Bank 100 
4. 
 
5.  
5. 
Kas 300
Giro-Salon Eliza 300
6.  
6. 
Biaya bunga 50
Giro-Salon Eliza 50
Giro-Salon Eliza 25
Pendapatan adm 25 
7. 
Kas di Bank 1.500
Pendapatan 1.500
7. 
Kas 1.500
Giro-Salon Eliza 1.500

 

 
Buku besar Kas di Bank yang disusun oleh Eliza adalah sebagai berikut:

 
Kas di Bank
Tgl 
Uraian 
Debet 
Kredit 
Saldo 
D/K 
2007 
     
Des 1 
Penyetoran 
1.000
 
1.000
D 
2 
Cek No.1 
 
100 
900 
D 
10 
Setoran
500 
 
1.400
D 
15 
Cek No.2 
 
100 
1.300
D 
31 
Setoran 
1.500
 
2.800
D 

 
Buku besar Giro-Salon Eliza dan rekening koran untuk Salon Eliza yang disusun oleh bank adalah sebagai berikut:

 

 

 
Salon Eliza
Tgl 
Uraian 
Debet 
Kredit 
Saldo 
D/K 
2007      
Des 1 
Penyetoran
 
1.000
1.000
K
2 
Cek No.1 
100 
 
900 
K
10 
Setoran 
 
500 
1.400
K
15
Setoran Tn. A
 
300
1.700
K
31
Jasa Giro
 
50
1.750
K
 
Biaya Bank
25
 
1.725
K

 
  1. ILUSTRASI REKONSILIASI
    Rekonsiliasi dilakukan dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
    1. Transaksi yang dilaporkan di Rekening Koran sisi Kredit dibandingkan dengan transaksi yang dicatat di Buku Besar Kas di Bank sisi Debet. Maka akan didapat data sebagai berikut:
  • setoran Tn. A Rp 300 dan jasa giro Rp 50 belum dicatat oleh perusahaan, sehingga harus ditambahkan ke saldo menurut perusahaan.
  • Perusahaan sudah mencatat setoran Rp 1.500 tetapi di Rekening Koran belum ada, sehingga harus ditambahkan ke saldo bank sebagai setoran dalam perjalanan.
  1. Transaksi di sisi Debit Rekening Koran dibandingkan dengan sisi Kredit akun "Kas di Bank", maka akan menghasilkan:
  • Cek No. 2 sebesar Rp 200 belum tampak di Rekening Koran, sehingga cek tersebut harus dikurangkan ke saldo menurut Rekening Koran.
  • Di Rekening Koran telah ada biaya bank Rp 25, sementara di akun "Kas di Bank" belum ada, saldo menurut perusahaan harus dikurangi dengan biaya bank tersebut.

 
  1. ILUSTRASI BENTUK REKONSILIASI
    Hasil perbandingan di atas dituangkan sebagai berikut:

     

     

     

     

     

     

     
    Salon Eliza
    Rekonsiliasi Saldo Kas
    Untuk Bulan Desember 2007

     
    Saldo menurut Rekening Koran                    Rp1,725
    Ditambah: Setoran dalam Perjalanan                Rp1,500
                                        Rp3,225
    Dikurangi: Cek yang beredar                    Rp 100
                                    Rp3,125    

     
    Saldo menurut Perusahaan                    Rp2,800
    Ditambah: Setoran Tn. A                        Rp 300
            Jasa Giro                        Rp 50
                                        Rp3,150
    Dikurangi: Biaya Bank                        Rp 25
                                        Rp3,125

 
  1. ILUSTRASI JURNAL UNTUK MENCATAT HASIL REKONSILIASI
    Transaksi yang harus dijurnal adalah transaksi yang belum dicatat oleh perusahaan, yaitu:
Tanggal
Uraian
Debet 
Kredit 
2007
Des 31
Kas di Bank
Piutang
Jasa Giro 
350

 
300
50
 
Biaya Bank
Kas di Bank 
25

 
25

 
  1. DANA KAS KECIL
    Dana Kas Kecil adalah kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran kecil. Terdapat dua metode pencatatan atas dana kas kecil yaitu:
    1. Metode Imprest Fund (Metode Saldo Tetap)
      Jika metode ini yang digunakan, maka di dalam buku besar disediakan satu rekening untuk mempertanggungjawabkan dana kas kecil. Saldo rekening ini tetap jumlahnya. Oleh karena itu jika ada pengeluaran kas kecil pengeluaran ini tidak dibuat jurnal. Jurnal pengeluaran dilakukan pada saat pengisian kembali (replenishment) yang biasanya dilakukan dengan menerbitkan cek sesuai bukti-bukti pengeluaran dari petugas kas kecil.
      Jika pada akhir tahun ada pengeluaran kas kecil yang belum diisi kembali, dengan sistem ini pengeluaran ini tentu belum dicatat, maka pada akhir tahun dibuat jurnal penyesuaian dengan men-debet biaya atau aset dan meng-kredit rekening "Kas Kecil". Selanjutnya pada awal tahun berikutnya jurnal penyesuaian ini dijurnal balik (direverse), agar pembukuan waktu pengisian kembali atas pengeluaran tersebut konsisten dengan pembukuan pada waktu yang lain.
      Akuntansi untuk dana kas kecil meliputi akuntansi saat pembentukan, pengisian kembali, dan ayat jurnal penyesuian jika pada akhir tahun ada pengeluaran yang belum diisi kembali.
      1. Misalkan perusahaan membentuk dana kas kecil dan menyerahkan sebuah cek nominal Rp 500 kepada petugas akuntansi khusus yang menangani kas kecil. Jurnal yang dibuat adalah:
Tgl. 
Akun
Debet 
Kredit 
Jan 31 
Kas Kecil
Kas 
500 

 
500 
  1. Petugas kas kecil mengeluarkan kas kecil untuk membeli supplies kantor Rp 200, membayar ongkos angkut barang yang dibeli Rp 150 serta biaya lain-lain Rp 75. petugas akan menerima bukti-bukti pengeluaran. Transaksi ini dicatat dalam catatan petugas tetapi tidak dalam bentuk jurnal.
  2. Karena uang hampir habis maka petugas kas kecil menyerahkan bukti-bukti pengeluaran sebesar Rp 425 ke bagian keuangan, kemudian petugas menerima cek sebesar Rp 425. Tindakan ini disebut pengisian kembali (replenishment). Jurnal yang dibuat:
Tgl. 
Akun
Debet 
Kredit 
Des 30 
Supplies Kantor
Transportation-in
Biaya Lain-lain
Kas  
200
150
75 

 

 

 
425 
  1. Pada akhir tahun petugas kas kecil mengeluarkan kas untuk biaya lain-lain sebesar Rp 50, namun belum diisi kembali, maka dibuat jurnal penyesuaian oleh bagian akuntansi sebagai berikut:
Tgl. 
Akun
Debet 
Kredit 
Des 31 
Biaya Lain-lain
Kas Kecil 
50

 
50 

 

 
  1. Pada awal tahun berikutnya dibuat jurnal balik sebagai berikut:
Tgl. 
Akun
Debet 
Kredit 
Des 31 
Kas Kecil
Biaya Lain-lain
50

 
50 

 
  1. Metode Saldo Berfluktuasi
    Jika metode ini yang digunakan, maka di dalam buku besar disediakan satu rekening untuk mempertanggungjawabkan dana kas kecil. Petugas kas kecil membuat catatan atas kas kecil. Untuk membuat jurnal dianalisis dengan seksama transaksi yang berkaitan dengan kas kecil. Pada hakikatnya hanya ada dua transaksi yaitu: (1) transaksi yang menambah Kas Kecil, dan (2) transaksi yang mengurangi Kas Kecil.
    Transaksi yang menambah kas kecil adalah transaksi pengisian kas kecil atau replenishment. Transaksi yang mengurangi kas kecil umumnya adalah untuk pembayaran biaya tertentu atau pembelian harta tertentu.
    Karena metode saldo berfluktuasi tidak dipakai oleh pemerintah, maka modul ini tidak memberikan ilustrasi rinci mengenai metode saldo berfluktuasi.

 
  1. PENYAJIAN DI NERACA
    Kas disajikan di neraca sebesar nilai nominal.

     
    SOAL LATIHAN
    PT Agung menyimpan uang di Bank Amal. Pada tanggal 31 Januari 2006 perusahaan menerima rekening Koran bulan Januari 2006. Saldo menurut rekening koran Rp 4.500.000,00 sementara itu saldo kas menurut perusahaan Rp 2.977.000,00. Setelah diteliti perbedaan tersebut disebabkan oleh:
    1. Terdapat setoran tanggal 31 Januari 2006 Rp 1.000.000,00 yang belum masuk dalam rekening koran;
    2. Cek yang sedang beredar Rp 500.000,00
    3. Sebuah cek untuk membayar hutang nominal Rp 252.000,00
    4. Dalam rekening Koran terdapat pengkreditan Rp 2.000.000,00 yang merupakan setoran pelanggan PT. Agung langsung ke Bank Amal
    5. Bank memberi bagi hasil Rp 100.000,00 pada perusahaan dan telah dikreditkan di rekening Koran
    6. Bank membebani perusahaan dengan biaya bank sebesar Rp 50.000,00

       
Diminta: Susun rekonsiliasi saldo kas dan buatlah jurnal yang diperlukan.

Laporan Arus Kas

  1. PENGERTIAN LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.
Kegiatan operasional untuk perusahaan dagang terdiri dari membeli barang dagangan, menjual barang dagangan tersebut serta kegiatan lain yang terkait dengan pembelian dan penjualan barang. Untuk perusahaan jasa, kegiatan operasional antara lain adalah menjual jasa kepada pelanggannya. Misalkan menjual jasa aeronautika dan non aaeronautika. Kegiatan ini akan mengakibatkan terjadinya uang masuk untuk pendapatan dan aliran uang keluar untuk biaya. Baik pendapatan dan biaya yang terjadi telah dilaporkan dalam laporan laba rugi, namun besarnya pendapatan tersebut belum tentu sama dengan uang yang diterima karena perusahaan umumnya menggunakan dasar akrual untuk mengakui pendapatan. Demikian halnya dengan biaya, biaya yang dilaporkan laba rugi belum tentu sama dengan arus keluar untuk biaya tersebut.
Kegiatan investasi merupakan kegiatan membeli atau menjual kembali investasi pada surat berharga jangka panjang dan aktiva tetap. Jika perusahaan membeli investasi/aktiva tetap akan mengakibatkan arus keluar dan jika menjual investas/aktiva tetap akan mengakibatkan adanya arus kas masuk ke perusahaan.
Kegiatan keuangan atau ada yang menyebutnya kegiatan pendanaan, adalah kegiatan menarik uang dari kreditor jangka panjang dan dari pemilik serta pengembalian uang kepada mereka.

 
  1. BENTUK/METODE PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS
Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi. Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode langsung dan metode tidak langsung.

 
Metode Langsung
              
  
PT ABC 
  
  
LAPORAN ARUS KAS 
  
  
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 
  
  
(dalam Rupiah) 
  
         
  Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :      
  Kas yang diterima dari pelanggan  
951.000  
   
  Dikurangi :      
   Kas untuk membeli persediaan 
555.200  
    
   Kas untuk membayar biaya operasi 
259.800  
    
   Kas untuk membayar biaya bunga 
14.000
    
   Kas untuk membayar pajak 
29.000  
    
     
858.000  
   
  Aliran kas bersih dari kegiatan operasi   
93.000  
  
         
  Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :      
  Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi  
75.000  
   
  Kas keluar untuk membeli peralatan  
(157.000) 
   
      
(82.000) 
  
  Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi     
         
  Aliran kas dari kegiatan keuangan :      
  Kas yang diterima dari penjualan saham  
160.000  
   
  Dikurangi :      
   Kas untuk membayar dividen 
23.000  
    
   Kas untuk membayar hutang obligasi 
125.000  
    
     
148.000  
   
  Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan   
12.000  
  
  Kenaikan kas   
23.000  
  
  Saldo kas pada awal tahun   
26.000  
  
  Saldo kas pada akhir tahun  
49.000  
  
             

 
Dari laporan terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional dirinci menjadi penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan operasional dan pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan operasional. Arus kas dari kegiatan investasi dan keuangan juga dirinci menurut jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan dan pengeluara kas.
Sementara jika kita lihat contoh di bawah ini arus kas dari kegiatan operasional tidak dirinci menurut sumber dan jenis penggunaannya, melainkan net income dikoreksi sehingga net income tersebut berubah menjadi net cashflows dari operasi.

 

 
SOAL LATIHAN


Kegiatan operasi adalah transaksi yang berpengaruh pada net income, sementara itu kegiatan investasi adalah transaksi yang mengakibatkan bertambah atau berkurangnya investasi pada harta tidak lancar serta kegiatan pendanaan/keuangan adalah transaksi yang mempengaruhi besarnya hutang jangka panjang dan kepentingan pemilik perusahaan. Anda diminta untuk :
  1. Menentukan apakah masing-masing transaksi di bawah ini merupakan kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
  2. Menentukan apakah telah terjadi penambahan atau pengurangan atau tidak memepengaruhi kas perusahaan.

     
No. 
Transaksi 
Jenis Kegiatan 
Pengaruhnya 
1.
2.
3.
4.


5.
6.
7.


8.
Membayar biaya sewa ruangan
Membayar dividen kepada pemilik
Membayar gaji karyawan
Membeli barang dagangan dan membayar harga barang
Menjual barang dan menerima hasilnya
Membeli aktiva tetap dan membayarnya
Membeli aktiva tetap dan membayarnya dengan mengeluarkan saham
Menjual saham perusahaan di atas harga nominal 
Kegiatan OperasiPengurangan
No. 
Transaksi 
Jenis Kegiatan 
Pengaruhnya 
9.
10.
11.
12. 
Membayar bunga pinjaman obligasi
Meminjam uang dari bank
Membayar hutang obligasi
Membayar hutang dagang
  


Metode Tidak Langsung
              
  
PT ABC 
  
  
LAPORAN ARUS KAS 
  
  
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 
  
  
(dalam Rupiah) 
  
         
  Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :      
  Laba bersih menurut laporan laba rugi 
90.500  
   
  Ditambah :      
   Biaya depresiasi 
18.000  
    
   Penurunan persediaan kantor 
8.000  
    
   Kenaikan hutang jangka pendek 
16.800  
    
   Kenaikan hutang biaya 
1.200  
    
     
44.000  
   
  Dikurangi :      
   Kenaikan biaya dibayar dimuka 
1.000  
    
   Kenaikan piutang usaha 
9.000  
    
   Penurunan hutang pajak 
1.500  
    
   Laba penjualan aktiva tetap 
30.000  
    
     
41.500  
   
  Aliran kas bersih dari kegiatan operasi   
93.000  
  
         
  Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :     
  Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi  
75.000  
   
  Kas keluar untuk membeli peralatan  
(157.000) 
   
      
(82.000) 
  
  Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan investasi      
         
  Aliran kas dari kegiatan keuangan :     
  Kas yang diterima dari penjualan saham  
160.000  
   
  Dikurangi :      
   Kas untuk membayar dividen 
23.000  
    
   Kas untuk membayar hutang obligasi 
125.000  
    
     
148.000  
   
  Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan  
12.000  
  
  Kenaikan kas   
23.000  
  
  Saldo kas pada awal tahun   
26.000  
  
  Saldo kas pada akhir tahun   
49.000  
  
              


Jika kita amati contoh di atas, terlihat bahwa perbedaan antara metode langsung dengan metode tidak langsung terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi, sementara itu baik aliran kas dari kegiatan investasi dan keuangan adalah sama penyajiannya.


  1. DATA UNTUK MENYUSUN LAPORAN ARUS KAS
Aliran kas yang dilaporkan disajikan dalam tiga kelompok besar kegiatan yaitu kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan. Untuk mempermudah penyusunan laporan arus kas untuk masing-masing kelompok kegiatan maka perlu diperhatikan informasi yang relevan sebagai berikut :
No. 
Menyusun Arus Kas Dari
Informasi yang Relevan 
1. 
Kegiatan Operasional
  1. Laporan Laba Rugi
  2. Saldo awal dan saldo akhir harta lancar
  3. Saldo awal dan saldo akhir hutang lancar selain hutang dividen
  4. Data tambahan (jika ada)
2. 
Kegiatan Investasi
  1. Saldo awal dan saldo akhir investasi dan aktiva tetap
  2. Data tambahan (jika ada) 
3. 
Kegiatan Keuangan 
  1. Saldo awal dan saldo akhir dari Modal dan Hutang Jangka Panjang serta Laba Ditahan
  2. Saldo awal dan saldo akhir Hutang Dividen
  3. Data tambahan (jika ada) 

 

 
  1. MEMBACA LAPORAN ARUS KAS
Semula banyak pengguna laporan keuangan yang lebih banyak mencurahkan perhatiannya pada laporan Laba Rugi dan Neraca. Laporan Laba Rugi menggambarkan hasil usaha perusahaan selama periode tertentu. Sementara itu Neraca menggambarkan posisi keuangan pada saat tertentu. Akhir-akhir ini disadari cara mengelola kas perusahaan juga perlu dievaluasi yaitu dengan cara mengevaluasi laporan arus kas.
Sebelum melihat bagaimana perusahaan dikelola kasnya, perlu disadari bahwa untuk membaca laporan keuangan secara tepat perlu dipahami cara penyajian informasi arus kas. Pada metode langsung, arus kas dari operasi dirinci sumber –sumbernya dan demikian juga dengan pengeluaran kas sehingga laporan itu akan mudah dipahami dengan tepat. Pada metode tidak langsung, laporan arus kas dari operasional diawali dengan net income, kemudian net income tersebut dikoreksi dengan hal-hal/item-item tertentu yang diperlakukan berbeda antara dalam penyusunan laporan laba rugi (yang menghasilkan net income) dengan laporan arus kas. Dalam menyusun laporan laba rugi perusahaan menggunakan akrual basis, sehingga mungkin pada tahun tertentu ada biaya yang telah diperlakukan sebagai biaya (expense), tapi pada tahun itu tidak terdapat pengeluaran kas. Hal-hal inilah yang dikoreksikan pada net income akan berubah menjadi net cashflows dari operasional. Dengan demikian jika biaya amortisasi dan depresiasi ditambahkan, janganlah diartikan bahwa depresiasi dan amortisasi secara fisik akan mengakibatkan adanya aliran kas masuk sebesar itu.
Ada beberapa kemungkinan pola aliran kas yang terjadi dalam perusahaan, yaitu:
  1. Semua kegiatan (operasional, investasim dan keuangan) menghasilkan aliran kas yang positif yang berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan tersebut lebih besar dari pengeluaran kas. Pada keadaan pertama semua kegiatan menghasilkan penerimaan kas yang lebih besar daripada pengeluaran kas. Tentu dalam jangka panjang akan terjadi saldo kas yang besar.
  2. Semua kegiatan (operasional, investasi dan keuangan) menghasilkan aliran kas yang negatif yang berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan tersebut lebih kecil dari pengeluaran kas. Ini kebalikan pola 1 di atas, sehingga dalam jangka panjang cadangan kas yang ada akan habis.
  3. Kegiatan operasional positif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan negatif. Pada pola ketiga, perusahaan menggunakan kas dari operasional untuk membayar hutang/pengembalian modal/membayar deviden dan untuk investasi. Pola ini dapat dikatakan ideal dan banyak pengamat mengatakan ini adalah keadaan penen kas.
  4. Kegiatan operasional dan kegiatan investasi positif tetapi kegiatan keuangan negatif. Sedangkan pada pola hasil penjualan investasi dan opersional digunakan untuk membayar hutang mengembalikan modal.
  5. Kegiatan operasional negatif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan positif. Ini berarti perusahaan menggunakan sebagian investasi dan penarikan pinjaman modal untuk membiayai operasional. Kegiatan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
  6. Kegiatan investasi negatif sementara kegiatan operasional dan keuangan positif. Perusahaan menggunakan cash dari operasional dan pinjaman/penarikan modal untuk melakukan investasi.
  7. Kegiatan opersional dan investasi negatif sedangkan kegiatan keuangan positif. Perusahaan melakukan kegiatan operasional dan investasi yang sebagian dibiayai dengan dana pinjaman atau penarikan modal. Sebagian dana juga digunakan untuk operasional. Kondisi ini mungkin terjadi pada perusahaan yang sedang tumbuh.
  8. Kegiatan investasi positif tetapi kegiatan operasional dan keuangan negatif. Perusahaan mungkin menjual investasi/aktiva tetap untuk memenuhi kebutuhan operasional dan pembayaran hutang/pembayaran ke pemilik.

     
Dengan memperhatikan beberapa pola aliran kas di atas peserta akan dapat mengetahui makna dari informasi arus kas dari suatu perusahaan yang dilaporkan dalam laporan arus kas sehingga dapat mengevaluasi pengelolaan kas yang dilakukan perusahaan.

Link