Sabtu, 18 Desember 2010

Koslata NTB Evaluasi Program Penanggulangan Bencana

Lombok Utara - Program penanggulan resiko bencana di 10 desa di Kabupaten Lombok Utara yang dilaksanakan LSM Koslata NTB, Sabtu 18/12, bersama puluhan CO dan Tagana selama satu tahun ini dievaluasi secara partisipatif.

Kegiatan evaluasi partisipatif komunitas yang berlangsung di aula Pemda Desa Senaru Kecamatan Bayan tersebut, selain dihadiri oleh Direktur Koslata, Ahmad Djunaidi, SH, juga tampak hadir beberapa kepala desa, para CO, dan undangan lainnya.

“Tujuan kita ingin mengetahui capaian kegiatan selama satu tahun, mulai dari tahapan, proses maupun hasil dari kegiatan. Selain itu kita juga mengidentifikasi hambatan dan kendala-kendala selama kegiatan berlangsung serta tergalinya rekomendasi perbaikan pelaksanaan kegiatan kedepan”, jelas Direktur Koslata-NTB, Ahmad Djunaidi SH.

Sementara tahapan kegiatan yang dilaksanakan diawali dengan sosiliasasi program yang diikuti oleh 50 orang dari 10 desa yang dilanjutkan dengan pementasan seni tradisional yang tahap pertama dilakukan di Desa Jenggala Kecamatan Tanjung.

Setelah sosilisasi, kemudian dilakukan pendampingan oleh CO di 10 desa yang ada di lima kecamatan di KLU, dilanjutkan dengan training dan analisa kerentenan-kerentanan kapasitas aecara partisipatif.

“Dari hasil ini baru kita lakukan Musyawarah Desa dan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des) dan training emergency respon yang tujuannya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengendalian bencana”, kata Ahmad Djunaidi.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan lokakrya, pembuatan papan informasi dan hearing ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KLU dan kegiatan-kegiatan lainnya. “Khusus untuk pelaksanaan kegiatan di sekolah, kita sudah lakukan analisa ancaman bencana sekolah, lokakarya dan hearing ke Dikbudpora KLU”, jelasnya.

Dalam sesi dialog. Muncul beberapa kendala yang dialami oleh beberapa CO, seperti ancaman bencana belum banyak yang mucul dalam merumuskan perencanaan pembangunan di tingkat desa, dan tidak semua desa memiliki data yang lengkap serta masih adanya pemerintah di tingkat desa yang kurang merespon kegiatan ini, sehingga terkesan dalam pelaksanaan kegiatan berjalan sendiri.

Dan untuk mengatasi kendala ini, semua CO sepakat agar program penanggulangan bencana terus berlanjut serta perlu dilakukan pendekatan dengan pemerintah di KLU. Dan pada malam ini digelar juga kesenian tradisional yaitu Cupak Gurantang. (M.Syairi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Link