SESAIT KLU- Seperti biasa, ditahun-tahun sebelumnya, datangnya bulan maulid tahun ini juga di ikuti oleh digelarnya prosesi Maulid Adat di beberapa wet adat yang terdapat di Kabupaten Lombok Utara, seperti pembukaan prosesi Maulid Adat yang digelar di Wet Sesait.
Kegiatan pembukaan prosesi Maulid Adat wet Sesait ini, dihadiri dan diikuti langsung oleh Wakil Bupati KLU beserta beberapa pejabat Pemda KLU. Acara yang dimulai tepat pukul 16 : 00 wita, yang di dahului sholat Asar berjamaah di Musholla Kampu Sesait. Para tamu undangan dengan didampingi Tau Lokak Empat beriringan menuju tempat acara dilaksanakan (Mesjid Kuno) dan prosesi ini berjalan sacral dan meriah.
Nampak rombongan iring-iringan pemuda-pemudi dari berbagai dusun di wilayah wet Sesait, berjalan menuju pusat lokasi digelarnya perayaan awal prosesi maulid adat yang terletak di dalam perkampungan Sesait.
Dengan membawa berbagai macam hasil pertanian, yang dihajatkan sebagai bahan untuk masakan dalam pelaksanaan hari puncak yang jatuh pada hari kamis besok, para muda-mudi ini perlahan memasuki area penyimpanan berbagai barang bawaan, ke sebuah tempat yang disebut kampu.
Sementara dalam sambutannya di Mesjid Kuno Sesait, Wakil Bupati KLU, H, Najmul Ahyar, mengatakan, bahwa perayaan Maulid Adat ini adalah salah satu tradisi budaya yang patut dilestarikan. Sehingga kalau adat dan agama dijadikan bersinergi dalam kehidupan sehari-hari dari setiap manusia, maka inilah yang dikatakan adat luwir gama.
“Agama dan adat tidak bisa dipisahkan dan harus sejalan dan saling beriringan,” ungkapnya di hadapan para tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat wet Sesait.
Lebih lanjut dijelaskannya, prosesi Maulid Adat ini, diharapkan dapat memberikan transpormasi nilai-nilai agama agar dapat diimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara, tokoh adat Sesait, Djekat, dihadapan para undangan dan masyarakat Sesait mengatakan, hari ini adalah prosesi awal yang dilakukan masyarakat adat wet sesait, dimana masyarakat berbondong –bondong datang ke Kampu membawa berbagai macam barang berupa kayu uyunan, beras, puntik, lekok-buak, tembakau secukupnya serta hasil bumi lainnya, yang oleh masyarakat Sesait dinamakan merembun (mengumpulkan).
“Merembun adalah prosesi awal maulid adat, dimana masyarakat datang dengan membawa berbagai barang bawaan, baik yang bersipat material ataupun hasil bumi,”ungkap Djekat.
Rangkaian prosesi Maulid Adat ini akan terus berlangsung hingga hari kamis. Adapun rangkaian prosesi lanjutan yang akan dilakukan hingga hari ini adalah peresean dan bisoq menik (cuci beras) di sebuah sungai yang memang di sakralkan dari jaman dahulu hingga saat ini. Selanjutnya disusul dengan penyembelihan dua ekor kerbau didepan pintu Mesjid Kuno Sesait. Dan prosesi ritual Maulid Adat Sesait akan berakhir setelah dulang Nasi Aji diturunkan dari Mesjid Kuno.(Eko).
Kegiatan pembukaan prosesi Maulid Adat wet Sesait ini, dihadiri dan diikuti langsung oleh Wakil Bupati KLU beserta beberapa pejabat Pemda KLU. Acara yang dimulai tepat pukul 16 : 00 wita, yang di dahului sholat Asar berjamaah di Musholla Kampu Sesait. Para tamu undangan dengan didampingi Tau Lokak Empat beriringan menuju tempat acara dilaksanakan (Mesjid Kuno) dan prosesi ini berjalan sacral dan meriah.
Nampak rombongan iring-iringan pemuda-pemudi dari berbagai dusun di wilayah wet Sesait, berjalan menuju pusat lokasi digelarnya perayaan awal prosesi maulid adat yang terletak di dalam perkampungan Sesait.
Dengan membawa berbagai macam hasil pertanian, yang dihajatkan sebagai bahan untuk masakan dalam pelaksanaan hari puncak yang jatuh pada hari kamis besok, para muda-mudi ini perlahan memasuki area penyimpanan berbagai barang bawaan, ke sebuah tempat yang disebut kampu.
Sementara dalam sambutannya di Mesjid Kuno Sesait, Wakil Bupati KLU, H, Najmul Ahyar, mengatakan, bahwa perayaan Maulid Adat ini adalah salah satu tradisi budaya yang patut dilestarikan. Sehingga kalau adat dan agama dijadikan bersinergi dalam kehidupan sehari-hari dari setiap manusia, maka inilah yang dikatakan adat luwir gama.
“Agama dan adat tidak bisa dipisahkan dan harus sejalan dan saling beriringan,” ungkapnya di hadapan para tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat wet Sesait.
Lebih lanjut dijelaskannya, prosesi Maulid Adat ini, diharapkan dapat memberikan transpormasi nilai-nilai agama agar dapat diimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara, tokoh adat Sesait, Djekat, dihadapan para undangan dan masyarakat Sesait mengatakan, hari ini adalah prosesi awal yang dilakukan masyarakat adat wet sesait, dimana masyarakat berbondong –bondong datang ke Kampu membawa berbagai macam barang berupa kayu uyunan, beras, puntik, lekok-buak, tembakau secukupnya serta hasil bumi lainnya, yang oleh masyarakat Sesait dinamakan merembun (mengumpulkan).
“Merembun adalah prosesi awal maulid adat, dimana masyarakat datang dengan membawa berbagai barang bawaan, baik yang bersipat material ataupun hasil bumi,”ungkap Djekat.
Rangkaian prosesi Maulid Adat ini akan terus berlangsung hingga hari kamis. Adapun rangkaian prosesi lanjutan yang akan dilakukan hingga hari ini adalah peresean dan bisoq menik (cuci beras) di sebuah sungai yang memang di sakralkan dari jaman dahulu hingga saat ini. Selanjutnya disusul dengan penyembelihan dua ekor kerbau didepan pintu Mesjid Kuno Sesait. Dan prosesi ritual Maulid Adat Sesait akan berakhir setelah dulang Nasi Aji diturunkan dari Mesjid Kuno.(Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar