Santong, Lombok Utara – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Santong, Desa Santong Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, hingga kini masih kekurangan guru negeri.
Kurangnya guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengakibatkan, peningkatkan pelayanan pendidikan mengalami kendala. “SDN 1 Santong terdiri dari enam kelompok belajar dan perlu mendapat penangan serius, karena mengingat jumlah siswanya yang cukup banyak”, kata Murdin, S.Pd, guru setempat.
Jumlah tenaga pengajar PNS berstatus Guru Umum, lanjut Murdin, hanya tiga orang, ditambah dengan guru agama dan guru pendidikan jasmani dan kesehatan, sehingga untuk mengisi kekurangan itu masing-masing guru ini menjadi wali kelas, sementara tiga kelas lainnya diisi guru honor atau Guru Tidak Tetap (GTT).
Kepala SDN 1 Santong, Muna’im S.Pd, mengatakan, pada tahun pelajaran 2010/2011, jumlah siswanya 230 orang. Jumlah siswa ini perlu dibarengi denga pelayanan guru yang memadai.
Dijelaskan, jumlah tenaga pengajar yang non PNS 5 orang yang terdiri dari 4 orang GTT dan satu orang penjaga sekolah. “Saya harap guru GTT dan PTT untuk bekerja maksimal, sekalipun honor yang diterima jauh dari standar”, pinta Muna’im.
Iskandar S.Pd, Pengawas TK/SD Wilayah Kecamatan Kayangan ketika ditemui dikediamannya menyoroti tentang alokasi dana honor GTT dan PTT. Menurutnya, bahwa besarnya dana yang dialokasikan untuk menganggarkan honor tenaga GTT/PTT untuk setiap triwulan adalah 20% dari jumlah penerimaan Dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) yang diterima.
“Ketentuan ini akan kita sosialisasikan, agar berhati-hati merekrut tenaga GTT/PTT terutama bagi sekolah yang memiliki jumlah siswa terbatas,” tegasnya.
( B.ika ehe )
Kurangnya guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengakibatkan, peningkatkan pelayanan pendidikan mengalami kendala. “SDN 1 Santong terdiri dari enam kelompok belajar dan perlu mendapat penangan serius, karena mengingat jumlah siswanya yang cukup banyak”, kata Murdin, S.Pd, guru setempat.
Jumlah tenaga pengajar PNS berstatus Guru Umum, lanjut Murdin, hanya tiga orang, ditambah dengan guru agama dan guru pendidikan jasmani dan kesehatan, sehingga untuk mengisi kekurangan itu masing-masing guru ini menjadi wali kelas, sementara tiga kelas lainnya diisi guru honor atau Guru Tidak Tetap (GTT).
Kepala SDN 1 Santong, Muna’im S.Pd, mengatakan, pada tahun pelajaran 2010/2011, jumlah siswanya 230 orang. Jumlah siswa ini perlu dibarengi denga pelayanan guru yang memadai.
Dijelaskan, jumlah tenaga pengajar yang non PNS 5 orang yang terdiri dari 4 orang GTT dan satu orang penjaga sekolah. “Saya harap guru GTT dan PTT untuk bekerja maksimal, sekalipun honor yang diterima jauh dari standar”, pinta Muna’im.
Iskandar S.Pd, Pengawas TK/SD Wilayah Kecamatan Kayangan ketika ditemui dikediamannya menyoroti tentang alokasi dana honor GTT dan PTT. Menurutnya, bahwa besarnya dana yang dialokasikan untuk menganggarkan honor tenaga GTT/PTT untuk setiap triwulan adalah 20% dari jumlah penerimaan Dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) yang diterima.
“Ketentuan ini akan kita sosialisasikan, agar berhati-hati merekrut tenaga GTT/PTT terutama bagi sekolah yang memiliki jumlah siswa terbatas,” tegasnya.
( B.ika ehe )
Pak Murdin..masih butuh guru kah?
BalasHapusKalo yang dari non-pendidikan bisa gak?