Sabtu, 29 Januari 2011

Dunia Sarat Tipuan

Banyak manusia yang menyangka bahwa dunia merupakan tempat yang final dan menentukan. Menang di dunia dianggapnya sebagai suatu perkara yang mesti dan harus. Sebab jika tidak menang di dunia lalu mau menang di mana lagi? Demikian pula sebaliknya, kalah di dunia merupakan suatu kehinaan yang bagaimanapun caranya harus dihindari. Sebab menurutnya mana mungkin seseorang masih bisa mengangkat kepalanya bila ia harus hidup di dunia dengan status sebagai pecundang. Itulah anggapan yang begitu terpateri di benak fikiran setiap orang yang menjadi hamba dunia.
Ketika sahabat Rib’iy bin Amer radhiyallahu ’anhu ditugaskan untuk bernegosiasi dengan panglima militer Persia, Rustum, ia menjelaskan misi diutusnya ummat Islam oleh Allah subhaanahu wa ta’aala ke muka bumi. Salah satu misi tersebut dijelaskan olehnya sebagai berikut:

”Kami (ummat Islam) diutus Allah ta’aala ke muka bumi untuk mengeluarkan manusia dari sempitnya dunia menuju lapangnya dunia dan akhirat.”
Inilah salah satu misi utama ajaran Islam. Melahirkan manusia beriman yang keyakinan dan penghayatannya akan negeri akhirat sedemikian kuatnya sehingga mereka tidak pernah terkurung di dalam keterbatasan dunia yang sempit. Orang beriman selalu hidup dengan hati yang lapang sebab mereka tidak mudah terseret oleh tipuan kesenangan (maupun kesengsaraan) dunia yang fana.
Seberapa nikmatnya kesenangan dunia, maka bagi seorang mu’min tidak bisa menandingi apalagi melebihi kebahagiaan hakiki di surga akhirat kelak. Demikian pula, sedahsyat apapun kesengsaraan di dunia, maka bagi orang beriman hal itu tidak bisa menandingi apalagi melebihi penderitaan sejati di neraka akhirat kelak nanti.
Namun dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat begitu banyak manusia yang menyangka bahwa dunia sedemikian hakikinya sehingga mereka rela melakukan dan mengorbankan apapun hanya untuk meraih kesenangan fana dunia. Begitu pula mereka akan rela berbuat dan meyerahkan apapun demi terbebaskan dari penderitaan sementara dunia ini. Dan itu semua dilakukan dengan mempertaruhkan kemungkinan meraih kesenangan hakiki surga akhirat dan dengan kemungkinan malah berujung di kesengsaraan sejati neraka akhirat.
Tidak banyak manusia yang rela bersabar kehilangan surga dunia demi meraih surga akhirat. Tidak banyak orang yang rela menghadapi neraka dunia demi terbebaskan dari neraka akhirat. Hal ini cuma menunjukkan betapa tidak sabarnya manusia. Dan hal ini juga menunjukkan betapa mudahnya manusia terjebak dengan hal-hal yang zahir dari kehidupan dunia ini dan mereka tidak cukup tajam penglihatannya untuk mamandang hal-hal ghaib dari kehidupan akhirat.

“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS ArRuum ayat 7)
Para ahlud-dunya atau pencinta dunia memang merupakan kaum materialis. Mereka hanya sibuk tenggelam dalam hal-hal yang material semata. Mereka tidak pernah mau tahu dengan hal-hal yang bersifat ”behind the material”. Sebab mereka tidak sanggup menjangkaunya. Dan ketidak-sanggupan itu disebabkan oleh tidak hadirnya al-iman di dalam dadanya.
Orang beriman tentunya ingin berhasil juga di dunia. Tetapi doanya dan harapannya kepada Allah ta’aala tidak pernah berhenti hanya pada hal-hal sebatas dunia. Mereka selalu mengharapkan akhirat bersamaan dengan harapannya akan dunia.

”Dan di antara mereka ada orang yang berdo`a, "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka."” (QS Al-Baqarah ayat 201)
Singkat kata, seorang mu’min adalah manusia yang lebih memilih menderita di dunia asal senang di akhirat. Sedangkan seorang kafir atau munafik lebih memilih sukses di dunia walau harus berakibat masuk neraka di akhirat kelak. Seorang mu’min berprinsip: ”Lebih baik susah sekarang asal senang belakangan.” Sedangkan seorang kafir atau munafik berprinsip: ”Yang penting kita harus senang selagi bisa. Soal neraka, yah, belum tentu juga benar-benar ada.”
Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengingatkan kita ummat Islam agar jangan hendaknya tertipu oleh dunia. Hendaknya selalu sadar bahwa hakikat senang dan susah adalah di akhirat bukan di dunia. Senang di dunia tidak perlu membuat kita lupa. Susah di dunia tidak perlu membuat kita berputus asa.
Itulah sebabnya Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menyampaikan suatu hadits yang menggambarkan salah satu episode di hari pengadilan kelak nanti. Penggambaran yang menjelaskan betapa kesenangan surga sejenak cukup membuat orang yang paling menderita sewaktu di dunia lupa samasekali akan penderitaannya. Sedangkan kesengsaraan neraka walau sekejap cukup untuk menjadikan orang yang paling nikmat sewaktu hidup di dunia tidak ingat lagi akan semua kesenangannya.

“Pada hari kiamat didatangkan orang yang paling nikmat hidupnya sewaktu di dunia dari penghuni neraka. Lalu ia dicelupkan ke dalam neraka sejenak. Kemudian ia ditanya: ”Hai anak Adam, pernahkah kamu melihat suatu kebaikan, pernahkah kamu merasakan suatu kenikmatan?” Maka ia menjawab: ”Tidak, demi Allah, ya Rabb.” Dan didatangkan orang yang paling menderita sewaktu hidup di dunia dari penghuni surga. Lalu ia dicelupkan ke dalam surga sejenak. Kemudian ditanya: ”Hai anak Adam, pernahkah kamu melihat suatu kesulitan, pernahkah kamu merasakan suatu kesengsaraan?” Maka ia menjawab: ”Tidak, demi Allah, ya Rabb. Aku tidak pernah merasakan kesulitan apapun dan aku tidak pernah melihat kesengsaraan apapun.” (HR Muslim 5018)   Sumber :http://wirausahapesantren.blogspot.com

Kades Kayangan Tinjau Penghijauan Lahan Kering

Lombok Utara - Kepala Desa (Kades) Kayangan Kabupaten Lombok Utara, Jamaan Aspari didampingi Ketua Kelompok KKN Unram Rizal, Jumat lalu meninjau pelaksanaan penghijauan di lapangan umum Kecamatan Kayangan, dan beberapa lokasi penghijauan lahan kering.

Tujuan kunjungan tersebut, untuk melihat dari dekat pelaksanaan penghijauan, yang dilakukan oleh kelompok KKN Unram, bekerjasama dengan H.Abidin Mustakim (65) salah seorang tokoh perintis wana tani lahan kering di Kayangan.

Ketua KKN Unram, Rizal mengatakan, kegiatan penghijauan yang dilakukan ini merupakan salah satu agenda program KKN yang memang sudah diprogramkan. Dan semua program yang yang akan dilaksanakan selama KKN dipadukan dengan program desa.”Program yang kami susun, selalu mengacu pada program desa, agar tidak saling tumpang tindih,”jelasnya.

Program penghijauan yang dilakukan kelompok KKN Unram kali ini merupakan tidak lanjut dari tahap pertama, dengan menanam 200 bibit kayu. Sedangkan tahap yang kedua ini 175 bibit, terdiri dari bibit Kesambik, Sengon, Jarak Bulu, Simba, lamtorogung dan bibit buah-buahan.

Joko Samsulhadi, salah seorang anggota kelompok KKN mengaku bahwa reboisasi yang dilakukan di lapangan umum Kecamatan Kayangan adalah tidak terlepas dari program yang sudah dibuat bersama teman-temannya. ”Program reboisasi/ penghijauan yang kami lakukan ini adalah murni program KKN dan di padukan dengan progrm desa,”jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, H.Abidin Mustakim yang didampingi Kades Kayangan mengaku bahwa sejak tahun 1978 beliau sudah berkiprah menghijaukan lapangan ini. Buktinya, bahwa disebelah timur lapangan terdapat beberapa pohon rindang yang ditanam puluhan tahun silam. ”Mudah-mudahan tanaman yang baru saja kita laksanakan bisa berhasil dengan baik, dan akan menyusul degan tanaman lainnya”,harapnya.

Rabu, 26 Januari 2011

Maulid Adat Wahana Perekat Komunitas Bayan

Lombok Utara - Setiap memasuki bulan Rabiul Awal, hampir semua jama’ah masjid dan musalla di Pulau Lombok memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Saw. yang dikenal dengan sebutan “Maulid Nabi”. Berbagai kegiatan keagamaanpun digelar, yang pada puncak acaranya diisi dengan ceramah dari para ulama atau ustazd.

Namun suasana yang sedikit berbeda adalah peringatan maulid secara adat wetu telu yang dilaksanakan oleh komunitas adat Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Kegiatan yang diawali dengan acara menutu pare oleh para perempuan adat, juga pada malam 15 Rabiul awal diisi dengan acara tradisional yaitu “Perisaian” dan diakhiri dengan acara puncak mengiring praja mulud ke masjid kuno Bayan.

Dalam kegiatan ritual maulid adat, semua komunitas ikut berpartisipasi dan saling bahu membahu memberikan sesuatu sekemampuannya untuk prosesi adat. Ada yang menymbang kambing, ayam dan lainnya untuk dipotong pada puncak acara. Maulid adat inilah sebagai wahana perekat komunitas yang ada di Kecamatan Bayan.

Seandainya ada persoalan, semuanya akan dilupakan oleh para tokoh adat baik yang berasal dari Desa Bayan, Karang Bajo, Loloan, Sukadana maupun dari desa-desa lainnya. Karena pada peringatan mauli d adat ini, mereka menyatu dalam proses ritualnya. “Antar tokoh adat Karang Bajo, Bayan, Loloan maupun dari desa lainnya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan”, kata H. Amir Itrawati pada sebuah kesempatan.

Dalam pelaksanaan ritual adat,lanjut H. Amir para pemangku, mak lokak dan tokoh adat di Bayan tidak bisa berdiri sendiri, lebih-lebih pada pelaksanaan maulid adat semua komunitas adat harus terlibat. “Dan bila ada perbedaan pendapat maka semuanya bisa diselesaikan melalui gundem (pertemuan) di Bencingah Bayan Agung”, katanya.

Datu Artadi, salah seorang tokoh adat Lombok Utara menyebutkan, bahwa Bayan merupakan pusat adat dan budaya yang pada zaman dahulu merupakan salah satu nama kerajaan yang terkenal di Pulau Lombok, dan di Bayan inilah pusat pemerintahan paer daya. “Jadi jika bicara adat di Lombok Utara tentu kita akan lebih dulu bicara tentang Bayan”, kata tokoh setengah baya ini.

Dalam acara ritual maulid adat, menurut Datu Artadi, semua prosesnya memiliki makna secara filosofis, seperti perisaian yang dilaksanakan pada malam tanggal 15 Rabiul Awal di halaman beberapa masjid kuno yang ada di Lombok Utara itu menandakan, bahwa bagaimana Rasulullah Saw. menggembleng umatnya untuk mengahadapi perang Badar dan Uhud. “Jadi semua yang dilakukan pada mauled adat Bayan itu memiliki makna secara filosofis”, tegasnya.

Memang, timpal salah seorang tokoh dari Desa Sesait Kecamatan Kayangan, kita yang berasal dari Dayan Gunung seringkali dikatakan ketinggalan jaman oleh orang luar, tanpa mau mempelajari apa makna dari prosesi adat yang kita laksanakan.

Maulid adat pada tahun 2011 ini akan diselenggarakan pada 18-19 Februari mendatang yang dipusatkan di masjid kuno Bayan. Kendati demikian, kesibukan komunitas adat, sudah mulai tampak sibuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad Saw yang akan dilaksanakan secara adat.

Satu hal yang tetap dipegang teguh oleh komunitas adat dalam melaksanakan berbagai ritual adat, yaitu ringan sama dijinjing dan berat sama dipikul. Artinya berapapun biaya proses ritual adat, bila bersama-sama akan menjadi ringan, sehingga dalam menyumbangkan sesuatu untuk kepentingan adat, mereka tidak pernah berhitung secara matematika. Dapat dikatakan bahwa maulid adat Bayan dan ritual adat lainya sebagai wahana perekat komunitas Dayan Gunung. ( Sumber : Primadona )

Rabu, 19 Januari 2011

MENGAIS REZEKI DI JALAN RAYA

Kayangan,Lombok Utara - Mencari nafkah dalam rangka menyambung hidup untuk setiap manusia memerlukan kerja keras. Setiap hari banting tulang untuk mengais rezeki demi melaksanakan tanggungjawab memenuhi kebutuhan keluarga. Seperti Deno (28) asal Sambik Jengkel Desa Selengen misalnya, setiap hari bekerja mengangkat pasir yang menutupi badan jalan disepanjang jalan raya Beraringan - Tampes. Pasir yang menutupi badan jalan akibat guyuran hujan akhir-akhir ini, membuat kerepotan para pengguna jalan.

Penghasilannya setiap hari dari mengais rezeki di jalan raya ini, tidaklah seberapa. Tergantung belas kasihan dari para pengendara motor yang melintasi jalan tersebut. Diakui Deno bahwa, kadangkala pendapatan mereka setiap hari tidak tentu. ”Ini tergantung keikhlasan mereka, ”sebut Deno yang dibenarkan Anto rekannya. ”Diantara 200 motor yang melintas di jalan ini, belum tentu yang memberikan 2 orang. Ini semua tergantung keikhlasan mereka,”  ungkapnya. ”Tapi itu semua kami hadapi dengan penuh lapang dada,”  kilah Deno menambahkan.

Ketika ditanya, kenapa harus jauh-jauh bekerja sampai ke Beraringan hanya sekedar mengangkat pasir,  padahal disepanjang jalan Tampes juga banyak timbunan pasir di badan jalan. Dengan tersipu Deno mengatakan bahwa di jalur tersebut sudah ada teman mereka yang menghandle. ”Kami sudah minta ijin kepada pemerintah setempat, itu semua tidak ada masalah,”  belanya.
Di tempat terpisah Kepala Dusun Beraringan Syafrudin, ketika dikonfirmasi tentang hal tersebut, beliau membenarkan bahwa  memang benar, ada warga asal Sambik Jengkel yang pernah datang kepada dirinya, minta ijin untuk mengangkat pasir  yang memenuhi badan jalan akibat erosi diwilayahnya. Hanya yang disesalkannya, kenapa tidak ada warganya yang peduli tentang itu, kenapa justru warga dari wilayah lain yang peduli. Padahal kalau kita perhatikan, itu banyak mendatangkan keuntungan bagi warganya di Dusun Beraringan.  Jadi, dibutuhkan kesadaran dan kepedulian yang tinggi untuk dapat melihat situasi yang menguntungkan ini.

Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Kayangan Jamaan aspari, ketika ditemui disela-sela kesibukannya menerima peserta KKN Unram di Kantor Camat Kayangan (17/01/2011), mengatakan,  ”hal itu tidak masalah, siapa saja punya hak untuk bekerja mengais rezeki dimana saja, lebih - lebih ini di jalan raya, ”kilahnya.

Sementara itu salah seorang tokoh masyarakat Desa Kayangan yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan, ”pekerjaan seperti mengangkat pasir di badan jalan adalah pekerjaan mulia, banyak pihak yang diuntungkan. Tapi harus benar-benar ikhlas bekerja. Pekerjaan yang mestinya bisa tuntas selama 2 hari, ini dikerjakan hingga memakan waktu 4 - 5 hari. Ini kan tidak bekerja ikhlas namanya, ”ujarnya dengan nada kesal. Kekesalannya ini terungkap, katanya beberapa kali lewat di jalan tersebut, pada hari ke tiga dari sejak lewat dari sebelumnya, keadaannya jalan yang dibersihkan tidak jauh berubah terkesan lamban dan memakan waktu lama bila dibandingkan dengan volume pekerjaan dan bahkan terus melakukan aksinya meminta belas kasihan penyumbang bagi pengendara lalu lintas, dengan dalih sekedar untuk beli es katanya.

”Sebenarnya, kalau niat mereka ikhlas bekerja, tidak perlu pekerjaan ditunda, dperpanjang masa kerja sampai mereka memperoleh imbalan lebih dari para penyumbang yang melintas di jalan tersebut, inikan artinya mengharapkan lebih banyak imbalan, berati apa yang telah diperbuat kurang didasari rasa ikhlas,  tapi perlu kita berikan penghargaan atas inisiatif mereka,”  tambahnya. (ndr)

Senin, 17 Januari 2011

MTs Nurul Islam Kayangan Dapat Bantuan Dana Hibah

Kayangan, Lombok Utara - Sebagai tindak lanjut dari program pembangunan yang sempat tertunda beberapa waktu yang lalu, kini MTs Nurul Islam Kayangan mulai berbenah. Pasalnya di akhir tahun 2010 yang lalu, MTs Nurul Islam Kayangan mendapatkan dana bantuan hibah dari Dinas Dikbudpora Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar Rp. 40.000.000,-.”Dana ini kita manfaatkan untuk melanjutkan pembangunan empat lokal ruang kelas yang ada dilantai dua.Mudah-mudahan dana ini cukup,” ujar Ketua Yayasan Nurul Islam Kayangan Nurdin,S.Pd dalam pengantarnya pada rapat komite (16/01/2011) beberapa waktu lalu.

Hadir dalam rapat yang digelar bertempat di ini Pimpinan ponpes Nurul Islam Ust.Muh.Turmuzi,SH.M.Pd,Ketua Yayasan Nurdin,S.Pd,Ketua Komite Nurta,S.PdI,Ketua Panitia Pembangunan Nadhir Sauban,Kepala MA/MTs, segenap cipitas akademika Nurul Islam dan undangan lainnya.

Sementara itu,Pimpinan Yayasan Nurul Islam Kayangan Ust.Muh.Turmuzi,SH.M.Pd berpesan agar dana yang ada ini supaya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,”Hindari pengeluaran yang tidak bermanfaat.Jika ini yang dilakukan, tentu insya Allah, apapun yang menjadi program akan bernilai ibadah,” ujar Ust,Muh.Turmuzi.

Selanjutnya Ust.Muh.Turmuzi menambahkan bahwa, ”kebersamaan itu juga perlu dikedepankan. Jangan sampai kita jalan sendiri-sendiri.Kalau hal ini terjadi, maka apapun yang akan kita laksanakan tidak akan pernah sukses,”ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Komite sekolah  Nurta,S.PdI.”Tanpa ada kebersamaan dan saling memahami, saya rasa semuanya itu akan sia-sia,” kilahnya.

Pembangunan empat lokal ruang kelas MTs Nurul Islam dengan dana Rp.40.000.000 ini, diharapakan selesai akhir Februari 2011 mendatang. ”Insya Allah akhir Februari 2011 pembangunan ini semuanya rampung,” jelas Amaq Jojo dengan penuh keyakinan.(ndr).

Minggu, 16 Januari 2011

Satu Menanam Satu Milyar Pohon

Kayangan,Lombok Utara - Dalam rangka melakukana kegiatan penghijauan di daerah Kabupaten Lombok Utara, Pemerintah kembali mencanangkan program ’Satu Menanam Satu Milyar Pohon’.

Sebelum kegiatan ini, banyak juga kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan, diantaranya adalah one man one tri, satu orang menanam satu pohon dan kecil menanam dewasa memanen yang dilakukan oleh gerakan Pramuka. ”Kegiatan ini semua, dalam rangka kita memelihara lingkungan didaerah ini.Bayangkan saja, kalau one man one tri dan kecil menanam dewasa memanen,ini bisa kita praktekkan didaerah KLU yang masih sebagian tergolong kering dan sebagian baik ini, akan bagus. Daerah kita akan hijau.” Demikian yang di sampaikan Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH dalam sambutannya pada acara penghijauan dengan tema’Satu Menanam Satu Milyar Pohon’ yang berlangsung di Dusun Rebakong Desa Kayangan Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara ( 13/01/2011).  

Hadir dalam acara yang digelar Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Utara ini Wakil Bupati KLU H.Najmul Akhyar,SH.MH, para Kepala Dinas/Badan/ Kantor lingkup Setda KLU,para Pimpinan SKPD,para Camat, para Kepala Desa,LSM,para kelompok penerima bantuan dan para undangan lainnya.

Selanjutnya Bupati menjelaskan bahwa, ”Kalau daerah kita ini lingkungannya bagus,tentu  insya Allah daerah kita akan terhindar dari bencana banjir yang besar, tanah longsor seperti yang terjadi didaerah lain.Bahkan banjir ini dialami juga oleh sebagian besar penduduk di belahan dunia,”ujar Bupati.

Di akui Bupati bahwa, karena sebagian hutan di daerah yang terkena banjir adalah hutannya sudah hilang, sehingga akibatnya bisa terjadi banjir dan tanah longsor. ”Itulah sebabnya begitu KLU ini diresmikan, hari ke 9 sudah kita saksikan di daerah Bentek terjadi banjir besar dan tanah longsor.Ini membutuhkan perenungan kita bersama bahwa ini adalah ujian dari Allah Swt,”ujar Bupati.

Sekarang ini masyarakat KLU sedang demam menanam pohon.Banyak bibit yang diambil dari pemerintah ditanam di tanah milik sendiri.Karena orang yang rajin menanam pohon akan bisa memetik hasilnya dikemudian hari.”Kalau bukan kita yang berbuat, siapa lagi yang bisa kita andalkan,”tegas Bupati.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Utara Ir Hermanto menjelaskan bahwa luas areal yang masih kosong di daerah KLU ini 24.000 Ha.Sehingga diaharapkan kesadaran masyarakat sendiri sangat dibutuhkan untuk menyukseskan program penanaman pohon didaerah ini. ”Untuk setiap orang menanam satu pohon.Maka dalam rentang waktu 5 – 6 tahun mendatang hasilnya baru dapat dirasakan manfaatnya,” terang Kadis Pertanian.(ndr).

Kamis, 13 Januari 2011

CAPAIAN REALISASI ANGGARAN SKPD TAHUN 2010 BERVARIASI

Kayangan, Lombok Utara - Keberadaan Kabupaten Lombok Utara dalam mengelola anggaran, sudah memiliki pengalaman selama 2 tahun. Dalam rentang waktu 2 tahun ini,  banyak hal yang dapat diperbuat KLU dan ada pula kegagalan , dimana kegagalan ini adalah merupakan catatan penting untuk tidak terjadi pada masa mendatang. Demikian yang disampaikan Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH dalam pengantarnya pada rapat Evaluasi Anggaran Tahun 2010, yang berlangsung di Hotel Puri Malimbu (12/01/2011), yang dihadiri Wakil Bupati KLU H.Najmul Akhyar,SH.MH, Sekda KLU Suardi,SH.MH, Asisten satu Simparudin,SH, para Kabag Setda KLU, para Pimpinan SKPD,para Camat dan para undangan lainnya.

Selanjutnya Bupati KLU, memaparkan capaian realisasi anggaran dari masing-masing  SKPD. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh Pimpinan SKPD, baik ditingkat Kabupaten maupun ditingkat Kecamatan, yang telah melaksanakan tugas dan fungsinya didalam mengelola anggaran. ”Capaian realisasi anggaran untuk setiap SKPD bervariasi, hal ini mungkin disebabkan kemampuan dari masing-masing SKPD dalam mengelola anggaran masih belum maksimal,” tegas Bupati. ”Ada SKPD yang  capaian realisasi anggarannya masih rendah ada pula yang 100%,” tambahnya.

Bupati juga menegaskan bahwa capaian realisasi anggaran tahun 2010 untuk tingkat Kabupaten Lombok Utara, masih belum 100%, hanya mencapai 88,49 % untuk realisasi keuangannya dan  95,79 % realisasi untuk fisik. ”Mudah-mudahan, pada tahun 2011 ini, didalam mengelola anggaran kita lebih awal memulainya. Dan di harapkan kepada setiap SKPD untuk setiap triwulan, harus membuat laporan tertulis kepada Bupati, sehingga lebih awal kita bisa mengetahui, kendala-kendala apa yang sedang dihadapi dan bagaimana menyelesaikannya,”harap Bupati.

Usai Bupati menyampaikan pengantarnya, dilanjutkan dengan penyampaian laporan dari masing-masing pimpinan SKPD dipandu langsung Wakil Bupati KLU H. Najmul Akhyar,SH.MH.  Giliran pertama menyampaikan laporannya adalah Dinas Dikbudpora dan yang terakhir adalah Camat Bayan.  Pagu Anggaran Dikbudpora 22.739.114.175 , realisasi 19.130.357,338 atau sekitar 84,13 %. ”Adapun kendala-kendala yang dihadapi Dikbudpora adalah kendala yang esensial, yaitu masalah manusianya yang mengelola keuangan kurang menguasai, sehingga perlu ada pembekalan. Kemudian masalah waktu penyelesaiannya dan masalah aturan yang sering terlambat turun,” urai Kadis Dikbudpora.

Di akhir acara, Bupati berpesan, agar dalam melaksanakan program yang sifatnya tender, maka harus lebih awal dilaksanakan, harus kompak antara atasan dan bawahan, sehingga tecapai sinergi yang efektif dan efesien. (ndr).








Link