Minggu, 10 Februari 2013

Jelang UN SDN 4 Selengen Adakan Les Tambahan

Selengen (KLU), suarakomunitas - Menghadapi pelaksaan Ujian Nasional (UN) yang akan digelar bulan Mei mendatang, membuat penyelenggara pendidikan khususnya di SDN 4 Selengen mengagendakan kegiatan persiapan sejak dini.
Hal ini dilakukankan mengingat sekolah ini terletak di daerah yang sangat terpencil sehingga perlu persiapan dari jauh sebelumnya. Lebih lebih pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini merupakan Ujian untuk yang pertama kalinya diadakan setelah Sekolah ini, terlepas dari induknya di SDN 3 Selengen.
Menghadapi kenyataan ini berbagai upaya dipersiapkan diantaranya pengadaan les tambahan bagi siswa kelas 6 terutama pelajaran yang di UN kan.
Kepala SDN 4 Selengen, Murdin, S.Pd, mengatakan, Sekolah ini definitif pada tanggaL 14 Januari 2011, lalu sehingga banyak hal yang perlu dibenahi."Kegiatan UN tahun ini merupakan kegiatan yang pertama kali digelar, dan jumlah peserta UN tahun ini sejumlah 11 Orang, bertambah 4 Siawa dibanding tahun lalu, semoga semuanya bisa lulus " ungkap Murdin, penuh harap.
Lebih jauh dikemukakan bahwa pengadaan les tambahan ditekankan pada 3 mata pelajaran yang di UN kan diantaranya, Bahasa Indonesia Matematika dan IPA. "Jadual Les tambahan untuk 3 bidang studi sudah disusun, dan les ini akan dimulai awal Maret ini,"jelasnya.
Salah seorang guru setempat, Sayedy Eka Putra, menjelaskan, bahwa les tambahan difokuskan pada pembahasan bank soal sesuai SKL dan kisi-kisi UN 2013. "Dengan bekal les tambahan ini siswa merasa siap menghadapi UN," katanya.
Sementara itu Surdip (45) wali murid sekaligus Pengurus Komite SDN 4 Selengen menyambut positif diadakannya kegiatan les tambahan ini. Menurutnya dengan adanya les ini maka siswa merasa terbantu di dalam membahas dan menguasai kembali materi yang pernah diajarkan. "Semoga anak-anak kita bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik, dapat menjawab soal-soal yang diberikan, sehingga menghadapi UN nantinya benar-benar siap," harapnya. (Marwan pantura)

Rabu, 06 Februari 2013

Kapal Barang KLM Surya Mas, Kembali Menelan Korban

Mumbul Sari,(SK),-- Dua orang warga KLU (R.Sukarmadi dan Muhsan) yang menjadi korban Kapal barang KLM Surya Mas yang terdampar di lepas pantai Mumbul Sari Kecamatan Bayan, Kamis,(31/01/2013) pekan lalu, belum hilang dari ingatan.

Berselang 3 hari dari tewasnya 2 orang warga KLU tersebut, kapal barang naas yang hampir setengah bulan terdampar itu, kini kembali lagi memakan korban.Tidak tanggung-tanggung, korban kali ini adalah Mursandi (30) warga Sumur Jiri Desa Sesait Kecamatan Kayangan KLU.Korban diperkirakan tenggelam sebelum tiba di buritan kapal,Senin siang,(04/02/2013) sekitar pukul 15,00 wita.
Menurut keterangan rekan korban Misnawi (34) yang juga iparnya mengatakan, pada awalnya dirinya bersama korban memang telah merencanakan akan pergi ke pantai Mumbul Sari dimana kapal barang yang naas itu terdampar.Sekedar ingin melihat sekalian refresing sambil mandi, maka mereka memutuskan untuk berangkat lebih awal agar bisa mandi lebih lama, lagi pula mumpung cuaca lagi cerah, pikir mereka. 
Setelah sholat Zduhur, Misnawi, Kipli dan Mursandi (korban) berangkatlah dengan mengendarai Sepeda motor sambil berboncengan menuju pantai Mumbul Sari dimana kapal barang yang terdampar itu berada.Tiba di pantai,kata Misnawi, si korban (Mursandi) ini ngotot ingin cepat-cepat berenang menuju kapal.Awalnya Misnawi tidak mau dan sempat menyarankan tidak usah berenang menuju kapal, karena saat itu air laut sedang pasang dan bergelombang besar,arusnya keras sehingga airnya pun keruh.Namun Mursandi bersi keras dan terus membujuk Misnawi dan Kipli agar mau menuruti keinginannya untuk bersama-sama mandi sekalian naik ke atas kapal yang naas itu.
Kemauan korban itupun di turuti.Maka ketiganya pun bersiap-siap untuk mandi. Dengan bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana pendek saja, akhirnya mereka memutuskan untuk mandi dan berenang bersama menuju kapal.Mereka bertiga, kemudian bersamaan masuk laut dan berenang. Kipli terlebih dahulu tiba dan naik diatas kapal.Sementara Mursandi baru sampai pertengahan (jarak antara diri korban ke kapal dan ke pantai sama).Sementara Misnawi masih di dekat pantai belum terlalu jauh masuk laut.
“Korban memang sempat melambaikan tangannya, mungkin dia memanggil minta tolong.Tapi, lambaian tangan korabn itu, saya kira hanya memberikan isyarat agar kita cepat menyusulnya ke tengah,”kata Misnawi.

Hal tersebut di benarkan Aswadi, salah seorang anggota Tagana KLU yang secara kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian.”Memang sempat saya lihat lambaian tangan korban yang timbul tenggelam akibat hempasan gelombang pasang di tengah laut.Tetapi setelah lambaian yang ketiga kali, setelah itu tidak kelihatan lagi,”katanya.
Rupanya lambaian tangan korban yang ketiga kali yang dilihat oleh salah seorang anggota Tagana KLU itulah, untuk yang terakhirnya korban terlihat.Akhirnya setelah melihat kejadian itu,Aswadi bersama rekannya Mahrip, langsung berlarian menuju kerumunan orang yang dari sejak awal berada di sekitar pantai itu, untuk bagaimana menolong korban. Namun, tidak ada satu pun orang yang berani menolong.Alasannya tidak ada yang bisa berenang.
Sementara Kipli yang sudah dulu sampai di atas kapal mengatakan, begitu melihat korban sudah tidak terlihat, katanya, dirinya segera menceburkan diri dengan maksud akan menolongnya. Namun ketika dirinya sudah sampai di lokasi tenggelamnya korban, korban tidak berhasil di temukan.
Selaku Tagana KLU, Aswadi segera menghubungi Basarnas dan Kepala BPBD KLU Drs Iwan Maret Asmara.Kepala BBD asal Bayan ini, begitu menerima laporan segera meluncur ke TKP. Sedangkan Basarnas baru tiba di TKP di bawah pimpinan Dede sekitar pukul 18,53 dan langsung mencari korban dengan menggunakan peralatan bawah laut.Hingga berita ini di tulis, pencarian korban oleh tim Basarnas terus di lakukan.Namun belum ada tanda-tanda korban akan ditemukan.
Sebelum Tim Basarnas tiba di TKP, pihak Tagana maupun pihak keluarga sudah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pencarian.Namun semua itu belum membuahkan hasil.Sementara hari pun semakin gelap karena menjelang Magrib. Warga masyarakat KLU di sebagian wilayah bagian timur, ketika mendengar berita tentang adanya warga masyarakat KLU yang kembali menjadi korban kapal barang tersebut, semakin lama semakin banyak yang berdatangan, hingga tengah malam dan bahkan ada yang menginap.
Ari, salah seorang anggota Tagana KLU lainnya yang ikut menoba mencari mengatakan, arus air laut di bawah tidak terlalu keras. Kemungkinan korban tidak terlalu jauh dari TKP. Kalaupun mencarinya harus ke pinggir, karena ketika terjadinya peristiwa yang menewaskan warga Sumur Jiri Desa Sesait itu, air laut dalam keadaan pasang,”Andaikata airnya tidak keruh dan jernih, korban mungkin masih bisa di temukan, ini murni tenggelam,”tandasnya.
Dikatakan Kipli, memang isteri korban pernah bermimpi satu malam sebelum kejadian bahwa suaminya menggelar pesta besar. Sehingga isteri korban, begitu mendengar berita tentang suaminya tenggelam, baru sadar bahwa mungkin itu alamat mimpinya semalam,pikirnya.”Innaa lillaahi Wa innaa ilaihi rooji’uun,”ucapnya.(Eko)

Makna Dari Ibadah

Asy-Syaikh Dr. Shalih Fauzan Al-Fauzan Hafidzahullah

A.        DEFINISI IBADAH

Ibadah (عبادة) secara etimologi berarti merendahkan diri serta tunduk. Di dalam syara’, ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi ibadah itu antara lain :
1.         Ibadah ialah taat kepada Allah  dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya (yang digariskan) melalui lisan para Rasul-Nya,
2.         Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah , yaitu tingkatan ketundukan yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi,
3.         Ibadah ialah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah , baik berupa ucapan atau perbuatan, yang dzahir maupun bathin. Ini adalah definisi ibadah yang paling lengkap.
Ibadah itu terbagi menjadi ibadah hati, lisan dan anggota badan. Rasa khauf (takut), raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah (senang) dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji, dan jihad adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan hati, lisan dan badan.
Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia, Allah  berfirman, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rizki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah, Dia-lah Maha Pemberi rizki yang mempunyai kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Adz-Dzariyat: 56-58)
Allah  memberitahukan, hikmah penciptaan jin dan manusia adalah agar mereka melaksanakan ibadah kepada Allah . Dan Allah Maha Kaya, tidak membutuhkan ibadah mereka, akan tetapi merekalah yang membutuhkan-Nya. Karena ketergantungan mereka kepada Allah , maka mereka menyembah-Nya sesuai dengan aturan syari’at-Nya. Maka siapa yang menolak beribadah kepada Allah , ia adalah sombong. Siapa yang menyembah-Nya tetapi dengan selain apa yang disyari’atkan-Nya maka ia adalah mubtadi’ (pelaku bid’ah). Dan siapa yang hanya menyembah-Nya dan dengan syari’at-Nya, maka dia adalah mukmin muwahhid (yang mengesakan Allah ).
==============================================

تعريف العبادة

فأجاب -رحمه الله

العبادة: هي اسم جامع لكل ما يحبه الله ويرضاه، من الأقوال والأعمال الباطنة والظاهرة، فالصلاة والزكاة والصيام والحج، وصدق الحديث وأداء الأمانة، وبر الوالدين وصلة الأرحام، والوفاء بالعهود، والأمر بالمعروف والنهي عن المنكر، والجهاد للكفار والمنافقين، والإحسان للجار واليتيم والمسكين وابن السبيل والمملوك من الآدميين والبهائم، والدعاء والذكر والقراءة، وأمثال ذلك من العبادة، وكذلك حب الله ورسوله، وخشية الله والإنابة إليه، وإخلاص الدين له، والصبر لحكمه، والشكر لنعمه، والرضا بقضائه، والتوكل عليه، والرجاء لرحمته، والخوف من عذابه، وأمثال ذلك هي من العبادة لله

Makna Ibadah Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah :

Ibadah adalah segala sesuatu yang mencakup semua hal yang dicintai dan diridhai Allah Ta’ala, baik berupa ucapan dan amalan, yang nampak dan yang tersembunyi.

Maka shalat, zakat, puasa, hajji, berkata benar, menyampaikan amanat, berbakti kepada kedua orang tua, silaturrahim, menepati janji, amar ma’ruf nahi mungkar, jihad menghadapi orang kafir dan munafiq, berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, orang miskin, ibnu sabil, budak, hewan piaran, berdoa, berzikir, membaca al Quran, dan yang semisalnya termasuk ibadah. Demikian juga mencintai Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu Alaihi Wasallam, takut dan inabah kepada-Nya, ikhlas hanya kepada-Nya, bersabar atas hukum-Nya, bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya, ridha dengan qadha-Nya, bertawakkal kepada-Nya, mengharap rahmat-Nya, takut kepada azab-Nya, dan yang semisalnya termasuk dalam ibadah.

http://taimiah.org/index.aspx?function=item&id=949&node=4109

==============================================

B.        MACAM-MACAM IBADAH DAN KELUASAN CAKUPANNYA


Ibadah itu banyak macamnya. Ia mencakup semua ketaatan yang nampak pada lisan, anggota badan dan yang lahir dari hati. Seperti dzikir, tasbih, tahlil, dan membaca Al-Qur’an; shalat, zakat, puasa, haji, jihad, amar ma’ruf nahi munkar, berbuat baik kepada kerabat, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil. Begitu pula cinta kepada Allah  dan Rasul-Nya, khassyatullah (takut kepada Allah), inabah (kembali) kepada-Nya, ikhlas kepada-Nya, sabar terhadap hukum-Nya, ridha dengan qadha’-Nya, tawakkal, mengharap nikmat-Nya dan takut dari siksa-Nya.
Jadi, ibadah mencakup seluruh tingkah laku seorang mukmin jika perbuatan itu diniatkan sebagai qurbah (pendekatan diri kepada Allah ) atau apa-apa yang membantu qurbah itu. Bahkan adat kebiasaan yang dibolehkan secara syari’at (mubah) dapat bernilai ibadah jika diniatkan sebagai bekal untuk taat kepada-Nya. Seperti tidur, makan, minum, jual-beli, bekerja mencari nafkah, nikah dan sebagainya. Berbagai kebiasaan tersebut jika disertai niat baik (benar) maka menjadi bernilai ibadah yang berhak mendapatkan pahala. Karenanya, tidaklah ibadah itu terbatas pada syi’ar-syi’ar yang biasa dikenal semata.

C.        PAHAM-PAHAM YANG SALAH TENTANG PEMBATASAN IBADAH


Ibadah adalah perkara tauqifiyah. Artinya tidak ada suatu bentuk ibadah pun yang disyari’atkan kecuali berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Apa yang tidak disyari’atkan berarti bid’ah mardudah (bid’ah yang ditolak), sebagaimana sabda Nabi  :
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barang siapa melaksanakan suatu amalan tidak atas perintah kami, maka ia ditolak.” (HR. Bukhari no. 2697, Muslim no. 1718)
Maksudnya, amalnya ditolak dan tidak diterima, bahkan ia berdosa karenanya. Sebab amal tersebut adalah maksiat, bukan taat.
Kemudian manhaj (jalan) yang benar dalam melaksanakan ibadah yang disyari’atkan adalah sikap pertengahan. Tidak meremehkan dan malas, serta tidak dengan sikap ekstrim dan melampaui batas. Allah  berfirman kepada Nabi-Nya , “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas.” (QS. Hud: 112)
Ayat Al-Qur’an ini adalah garis petunjuk bagi langkah manhaj yang benar dalam pelaksanaan ibadah. Yaitu dengan ber-istiqomah dalam melaksanakan ibadah pada jalan tengah, tidak kurang atau lebih, sesuai dengan petunjuk syari’at (sebagaimana yang diperintahkan). Kemudian pada akhir ayat, Allah  menegaskan lagi dengan firman-Nya, “Dan janganlah kamu melampaui batas.”
Tughyan adalah melampaui batas dengan bersikap terlalu keras dan memaksakan kehendak serta megada-ada. Ia lebih dikenal dengan ghuluw.
Ketika Rasulullah  mengetahui bahwa tiga orang dari sahabatnya melakukan ghuluw  dalam ibadah, dimana seorang dari mereka berkata, “Saya akan terus berpuasa dan tidak  berbuka”, yang kedua berkata, “Saya akan shalat terus dan tidak tidur”, lalu yang ketiga berkata, “Saya tidak akan menikahi wanita”, maka beliau  bersabda, “Adapun saya, maka saya berpuasa dan berbuka, saya shalat dan saya tidur, dan saya menikahi perempuan. Maka barang siapa tidak menyukai jejakku maka dia bukan dari (bagian atau golongan)-ku.” (HR. Bukhari no. 4675 dan Muslim no. 2487)
Ada 2 golongan yang saling bertentangan dalam soal ibadah :
1. Golongan pertama: Yang mengurangi makna ibadah serta meremehkan pelaksanaannya. Mereka meniadakan berbagai macam ibadah dan hanya melaksanakan ibadah-ibadah yang terbatas pada syi’ar-syi’ar tertentu dan sedikit, yang hanya diadakan  di masjid-masjid saja. Menurut mereka tidak ada ibadah di rumah, di kantor, di toko, di bidang sosial, juga tidak dalam peradilan kasus sengketa dan dalam perkara-perkara kehidupan lainnya.
Memang masjid mempunyai keistimewaan dan harus dipergunakan dalam shalat fardhu lima waktu. Akan tetapi ibadah mencakup seluruh aspek kehidupan muslim, baik di masjid maupun di luar masjid.
2. Golongan kedua: Yang bersikap berlebih-lebihan dalam praktek ibadah sampai pada batas ekstrim, yang sunnah sampai mereka angkat menjadi wajib, sebagaimana yang mubah (boleh) mereka angkat menjadi haram. Mereka menghukumi sesat dan salah orang yang menyalahi jalan (manhaj) mereka, serta menyalahkan pemahaman-pemahaman lainnya.
Padahal sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad  dan seburuk-buruk perkara adalah yang bid’ah.

D.        PILAR-PILAR UBUDIYAH YANG BENAR


Sesungguhnya ibadah itu berlandaskan pada tiga pilar sentral, yaitu: hubb (cinta), khauf (takut) dan raja’ (harapan).
Rasa cinta (hubb) harus dibarengi dengan sikap rasa rendah diri, sedangkan khauf (takut) harus dibarengi dengan raja’ (harapan). Dalam setiap ibadah harus terkumpul unsur-unsur ini. Allah  berfirman tentang sifat hamba-hamba-Nya yang mukmin, “Dia mencintai mereka dan mereka mencintai-Nya.” (QS. Al-Maidah: 54).
Dan juga firman-Nya, “Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah: 165)
Dalam perkara ini, Allah  juga berfirman menyifati para Rasul dan Nabi-Nya, “Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo’a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya: 90)
Sebagian salaf berkata, “Siapa yang menyembah Allah  dengan rasa hubb (cinta) saja maka dia zindiq (istilah untuk setiap munafik, orang yang sesat dan mulhid). Siapa yang menyembah-Nya dengan raja’ (harapan) semata maka ia adalah murji’ (orang Murji’ah, yaitu golongan yang mengatakan bahwa amal bukan dari iman. Iman hanya dengan hati saja). Dan siapa yang menyembah-Nya hanya dengan khauf (takut) saja, maka dia adalah harury (orang dari golongan Khawarij, yang pertama kali muncul di Harurro’, dekat Kufah, yang berkeyakinan bahwa orang mukmin yang berdosa adalah kafir). Siapa yang menyembah-Nya dengan hubb, khauf dan raja’ maka dia adalah mukmin muwahhid”.
Hal ini disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam Risalah Ubudiyah. Beliau juga berkata, “Dien Allah adalah menyembah-Nya, taat dan tunduk kepada-Nya. Asal makna ibadah adalah adz-dzull (hina). Dikatakan “طريق معبّد” jika jalan itu dihinakan dan diinjak-injak oleh kaki manusia. Akan tetapi ibadah yang diperintahkan mengandung makna dzull (hina/merendahkan diri) dan hubb (cinta). Yakni mengandung makna dzull yang paling dalam dengan hubb yang paling tinggi kepada Allah . Siapa yang tunduk kepada seseorang dengan perasaan benci kepadanya, maka ia bukanlah menghamba (menyembah) kepadanya. Dan jika ia menyukai sesuatu tetapi tidak tunduk kepadanya, maka iapun tidak menghamba (menyembah) kepadanya. Sebagaimana seorang ayah mencintai anak atau rekannya. Karena itu tidak cukup salah satu dari keduanya dalam beribadah kepada Allah , tetapi hendaklah Allah  lebih dicintainya dari segala sesuatu dan Allah  lebih diagungkan dari segala sesuatu. Tidak ada yang berhak mendapat mahabbah (cinta) dan khudu’ (ketundukan) yang sempurna selain Allah .” (Majmu’ah Tauhid Najdiyah, 542). Inilah pilar-pilar kehambaan yang merupakan poros segala amal ibadah.
Ibnu Qayyim rahimullah berkata dalam “Nuniyyah-nya”, “Ibadah kepada Ar-Rahman adalah cinta yang dalam kepada-Nya, beserta kepatuhan menyembah-Nya. Dua hal ini adalah ibarat dua kutub. Di atas keduanyalah orbit ibadah beredar. Ia tidak beredar sampai kedua kutub itu berdiri tegak. Sumbunya adalah perintah (perintah Rasul-Nya). Bukan hawa nafsu dan setan.”
Ibnu Qayyim rahimullah menyerupakan beredarnya ibadah di atas rasa cinta dan tunduk bagi yang dicintai, yaitu Allah  dengan beredarnya orbit di atas dua kutubnya. Beliau juga menyebutkan bahwa beredarnya orbit ibadah adalah berdasarkan perintah rasul dan syari’atnya, bukan berdasarkan hawa nafsu dan setan. Karena hal yang demikian bukanlah ibadah. Apa yang disyari’atkan baginda Rasul  itulah yang memutar orbit ibadah. Ibadah tidak diputar oleh bid’ah, nafsu dan khurafat.

E.        SYARAT DITERIMANYA IBADAH


Pembaca yang budiman, untuk melengkapi pembahasan ini, kami ingatkan lagi dengan syarat diterimanya ibadah. Agar bisa diterima, ibadah disyaratkan harus benar. Dan ibadah itu tidak benar kecuali dengan ada syarat :
1.         Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar dan kecil,
2.         Sesuai dengan tuntunan Rasulullah .
Syarat pertama adalah merupakan konsekuensi dari syahadat laa ilaaha illallah, karena ia mengharuskan ikhlas beribadah hanya untuk Allah  dan jauh dari syirik kepada-Nya.
Sedangkan syarat yang kedua adalah konsekuensi dari syahadat Muhammad Rasulullah, karena ia menuntut wajibnya taat kepada Rasul, mengikuti syari’atnya dan meninggalkan bid’ah atau ibadah-ibadah yang diada-adakan. Allah  berfirman, “(Tidak demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 112)
Dalam ayat diatas disebutkan “menyerahkan diri” (aslama wajhahu) artinya memurnikan ibadah kepada Allah . Dan “berbuat kebajikan” (wahuwa muhsin) artinya mengikuti Rasul-Nya .
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah  rahimahullah mengatakan, “Inti agama ada dua pokok yaitu kita tidak menyembah kecuali kepada Allah , dan kita tidak menyembah kecuali dengan apa yang dia syari’atkan, tidak dengan bid’ah. Sebagaimana Allah  berfirman, “Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaknya ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (QS. Al-Kahfi: 110). Yang demikian adalah manifestasi (perwujudan) dari dua kalimat syahadat Laa ilaaha illallah dan Muhammad Rasulullah.
Pada yang pertama, kita tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Pada yang kedua bahwasannya Muhammad  adalah utusan-Nya yang menyampaikan ajaran-Nya. Maka kita wajib membenarkan dan mempercayai beritanya serta mentaati perintahnya. Beliau  telah menjelaskan bagaimana cara kita beribadah kepada Allah , dan beliau melarang kita dari hal-hal baru atau bid’ah. Beliau mengatakan bahwa bid’ah itu sesat” (Al-Ubudiyah, hal 103; ada dalam Majmu’ah Tauhid, hal. 645)
Rujukan : Kitab Tauhid lish-Shafil Awwal karya Dr. Shalih Al-Fauzan

Selasa, 04 Desember 2012

ERIKA HOME ELECTRONIC

SATU-SATUNYA PUSAT PERKREDITAN ELECTRONIC DI KECAMATAN KAYANGAN

Minggu, 28 Oktober 2012

LEBARAN IDUL ADHA 1433 H. DI DESA SANTONG

Kayangan ( SK ),-- Jum’at, 27 Oktober 2012, Perayaan Idul Adha 10 Djulhijah 1433 H di Masjid Jamiq Al-Muhajirin Santong berlangsung hidmat, sejak hari kamis petang gema takbiran dikumandangkan dan pelaksanaan sholat Idul Adha dihadiri sekitar 1500 orang jamaah Masjid Jamiq Al-Muhajirin Santong berasal dari 4 Dusun yang ada di Desa Santong yakni Dusun Mekarsari, Dusun Santong Barat, Sukadamai dan Dusun Santong Tengah.
Acara Shalat Id dengan Imam Ustadz Zaedun yang dimulai pada Pukul 07:30 Wita tersebut berlangsung hidmat dan Ceramah yang dibawakan oleh khatib Ustadz Lalu Syarifuddin, S.PdI menyampaikan bahwa Perintah Allah kepada Nabi Ibrahim agar menyembelih putranya Ismail AS adalah dalam rangka ujian terhadap kesetiaan dan loyalitasnya kepada Allah SWT, sekilas memang nampak janggal, ketika seorang nabi seperti Nabi Ibrahim masih perlu dilakukan uji kesetiaan dan ketaatan, namun kejanggalan ini akan segera hilang manakala kita menyadari bahwa kehadiran para nabi di dunia ini adalah untuk memberi contoh kepada umatnya. 
Apabila seorang nabi saja masih diuji loyalitasnya dan ketaatannya pada Allah, apalagi manusia-manusia lain yang bukan nabi tentu lebih layak untuk diuji. Kalau nabi Ibrahim diuji oleh Allah agar menyembelih putranya, maka manusia diuji untuk menyembelih hartanya yang di simbolkan dengan binatang ternak, karena harta dan anak menurut Al Qur'an dianggap sebagai perhiasan dunia sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah dalam Surat Al Kahfi ayat 46," Harta dan anak adalah perhiasan kehidupan dunia". Agar manusia bisa betul-betul taqarrub kepada Allah, maka ia harus mau mengorbankan segala bentuk perhiasan dunia yang ada padanya, dalam arti lebih mendahulukan perintah Allah dibanding dengan kepentingan nafsu dan pribadinya.

Setelah pelaksanaan Sholat Id, Panitia Hari Besar Islam ( PHBI ) dan Pengurus Masjid Jamiq Al-Muhajirin Santong juga melakukan pemotongan hewan kurban sebanyak 1 (satu) ekor sapi yang nantinya daging dari hasil pemotongan tersebut akan di bagikan kepada sekitar 200 kepala keluarga fakir miskin dan keluarga tidak mampu yang ada di De.a Santong. ( Yudik )

Rabu, 11 Juli 2012

Dapat DAK Tahun 2012, SD 4 Selengen Gelar Sosialisasi

Kayangan,(SK),-- Banyak cara yang dilakukan dalam menyebarluaskan informasi berbagai program yang menjadi prioritas sebuah lembaga. Hal itu dimaksudkan tiada lain adalah bagaimana informasi itu dapat diketahui oleh masyarakat agar terhindar dari fitnah.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Kepala SD 4 Selengen Murdin,S.Pd, dimana pada tahun 2012 ini pihaknya mendapatkan dana rehab yang bersumber dari DAK sebesar Rp.81.887.719, yang dalam waktu dekat dana tersebut akan direalisasikanr.
Dikatakan, kegiatan sosialisasi ini dilakukan pihaknya, karena memang diakuinya bahwa pada saat acara kenaikan kelas yang di gelar beberapa waktu lalu belum di singgung masalah DAK ini. Oleh karena itu, Murdin yang baru beberapa bulan memangku jabatan Kepala Sekolah di SD 4 Selengen ini, menyatakan momen ini sangat tepat untuk menyampaikannya kepada masyarakat Dusun Tangga, sambil di hibur dengan nonton bareng layar tancap.
Hadir dalam sosialisasi DAK tahun 2012 yang diperuntukkan bagi SD 4 Selengen yang dirangkai dengan nonton bareng ini, disamping Kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Kayangan, Camat Kayangan yang diwakili Kasi Trantib,Penilik TK/SD Dikbudpora Kecamatan Kayangan,hadir pula Ketua Komite dan seluruh masyarakat Dusun Tangga.

Ketua Komite SD 4 Selengen Surdip mengatakan,respon masyarakat Dusun Tangga terhadap keberadaan sekolah di wilayahnya itu sangat luar biasa. Ini terbukti bahwa setiap ada kegiatan yang di gelar pihak sekolah maupun kegiatan lainnya yang ada hubungannya dengan kemajuan pendidikan di Tangga, masyarakatnya selalu mengikuti apa kata pemimpin di wilayahnya.
Dikatakan Surdip, setelah acara kenaikan kelas yang dirangkai dengan perpisahan kelas VI di SD 4 Selengen pekan lalu, masyarakat menginginkan ada acara susulan berikutnya.Itulah sebabnya, melalui inisiatif Kepala Sekolah SD 4 Selengen Murdin,S.Pd,menggelar kembali acara hiburan untuk masyarakat Dusun Tangga Desa Selengen Kecamatan Kayangan KLU, yang berlangsung di halaman hijau SD 4 Selengen dengan menggelar pemutaran Film layar tancap, Rabu malam,(04/07) lalu.
Hal tersebut dilakukan Kepala Sekolah yang berpenampilan low profil ini, karena memang masyarakat Dusun Tangga butuh hiburan. Sehingga momen ini dimanfaatkan pihaknya untuk sekaligus mensosialisasikan program yang masuk di wilayah dusun yang terpencil jauh dari keramaian ini.
Kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Kayangan Nurdin,S.Pd yang menyempatkan diri hadir di tengah-tengah masyarakat Dusun Tangga, dimana dusun ini satu-satunya sumber murid SD 4 Selengen, menyambut baik ide Kepala Sekolah dan Komite tersebut.
Dikatakannya, acara seperti ini sangat penting artinya untuk mendekatkan diri dengan warga.Hal ini salah satu momen yang dianggap baik untuk menyampaikan segala macam program yang masuk didaerah tersebut.Salah satunya adalah dimana SD 4 Selengen pada tahun 2012 ini mendapatkan dana bantuan rehab dari Pemda KLU berupa Dana Alokasi Khusus (DAK).
SD 4 Selengen ini merupakan salah satu sekolah yang diprioritaskan untuk mendapatkan dana DAK, karena memang dana ini di khususkan bagi sekolah yang letaknya terpencil dan tertinggal dari daerah lain.
“Mudah-mudahan dengan dikucurkannya dana ini, SD 4 Selengen akan lebih baik dari keadaan sekarang serta membuat nyaman anak-anak kita bersekolah di tempat ini,”harap Kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Kayangan yang berpenampilan sederhana ini.
“Mari kita sama-sama jaga dan sekolahkan anak-anak kita di tempat ini, sehingga nantinya mereka menjadi generasi penerus harapan bangsa terutama di daerah ini,”ajaknya.(Eko).

Senin, 02 Juli 2012

Perpisahan SDN 4 Selengen Berlangsung Meriah

9745XXXX : genta news hari dusun cot seumantok kecamatan babahrot abdya diresmikan menjadi desa persiapan     628136036XXXX : seorg warga arongan lambalek aceh barat hilang saat mencari kayu dihutan     628136036XXXX : 1 org warga arongan lambalek aceh barat hilang saat mencari kayu dihutan     628136036XXXX : 1 org warga arongan lambalek aceh barat hilang saat mencari kayu dihutan     628136036XXXX : info gempa mag 5 0 sr 11 01 2012 04 00 53 wib lok 2 39 lu 93 18 bt 325 km baratdaya kab simeulue kedlmn 59 km bmkg     62812694XXXX : hari ini aceh peringati 7 tahun tsunami aceh tgl 26 des 2011 di seluruh nad dan menaikkan bendera merah putih setengah tiang selama tiga hari gisafm     62812694XXXX : hari ini aceh peringati 7 tahun tsunami aceh tgl 26 des 2011 di seluruh provinsi aceh dan menaikkan bendera merah putih setengah tiang selama tiga ha     62812694XXXX : komplek perumahan korem lilawangsa tepatnya dibelakang rumah sakit kesrem lg terbakar dan hampir menghanguskan empat rumah gisafm lhokseumawe     628191776XXXX : news ratusan aktivis dan lsm yg trgbng dlm aliansi rkyt menggugat memnta gbrnr ntb membrhntikn bupati dan wabup lombok tengah krn plntknnya dinilai cct hkm     628191776XXXX : news nasip petani tembakau di pulau lombok terancam krn mndpt tntangan phk asing yg mengkampanyekan anti rokok intrnasional

Kayangan, Pantura FM.   Dalam dunia pendidikan manusia adalah sebagai pemeran utama dalam subjek maupun obyeknya, keilmuan sebagai medianya,memanusiakan manusia sebagai salah satu tujuan yang sifatnya mampu menjawab berbagai persoalan, baik yang bersifat kekinian maupun antisipasi masa depan sebagai keniscayaannya.
Demikian yang dikatakan Murdin,S.Pd selaku Kepala Sekolah dalam pengantarnya ketika memberikan sambutan dalam acara kenaikan kelas sekaligus perpisahan kelas VI di SDN 4 Selengen,Sabtu malam,(23/06) lalu.
Hadir dalam acara tersebut, disamping tiga anggota DPRD KLU (Burhan M.Nur,Husnaen dan Narsudin),Camat Kayangan yang diwakili Kasi Kessos Edy Sutrisno,SP,Kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Kayangan Nurdin,S.Pd, Pengawas TK/SD (Akh.Syamsudin,S.Pd, Syakirin,S.Pd,Paharudin),juga hadir beberapa Kepala Sekolah SD se Kecamatan Kayangan, para tokoh agama,tokoh mayarakat Dusun Tangga dan seluruh siswa-siswi SD 4 Selengen.Selain itu, hadir pula kelompok dance dari SD 1 Santong,SD 1 Sesait dan SD 2 Kayangan.
Dikatakan Murdin, keberadaannya selama memimpin SD 4 Selengen tersebut, dirinya telah berupaya semaksimal mungkin dalam menjalankan tugas sebagai pahlawan tanpa tanda jasa di salah satu daerah terpencil dan jauh dari keramaian kota.Dirinya bersama rekan guru yang lain, lanjutnya, dalam menjalankan tugas sebagai abdi Negara selalu mendedikasikan diri untuk bagaimana bisa meningkatkan kinerja dan prestasi sehingga mutu pendidikan dan out put yang di hasilkan maksimal.Sehingga hasil Ujian Nasional tahun ini, “Alhamdulillah, seluruh siswa kami yang berjumlah 27 orang lulus seratus persen, ”katanya.
Tenaga guru dan kependidikan di SD 4 Selengen ini, keberadaannya hanya 8 orang termasuk Kepala Sekolah ( 2 yang negeri dan 6 yang honor).
Murdin juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran tiga anggota DPRD KLU di acara yang di gelarnya, yang walau letaknya cukup jauh dari keramaian kota, namun ketiga anggota DPRD KLU bisa menyempatkan diri hadir.
“Atas nama keluarga besar SD 4 Selengen mengucapkan terima kasih atas kehadiran tiga anggota DPRD KLU yang sempat hadir di acara yang kami gelar ini. Ini merupakan kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri buat kami, ”ungkapnya.
Disamping itu,Kepala Sekolah yang baru menjabat beberapa bulan ini, juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan Komite atas terselenggaranya kegiatan ini, karena tanpa dukungan dan bantuan semua pihak, mustahil acara ini bisa terlaksana.”Terima kasih semuanya, ”katanya.
Untuk di ketahui bahwa, di wilayah Kecamatan Kayangan, pada akhir tahun 2011, terdapat empat SD Filial yang ada, dan telah divinitive pada awal bulan Februari 2012 lalu, yang salah satunya termasuk SD 4 Selengen ini.
Kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Kayangan Nurdin,S.Pd dalam sambutannya berpesan kepada siswa-siswi yang baru saja menamatkan di SD 4 Selengen ini untuk terus bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang berikutnya, yaitu ke SMP Satap v Kayangan yang berpangkalan di SD 1 Selengen.
Dikatakan, banyak prestasi yang di raih siswa-siswi SD di Kecamatan Kayangan. Diantaranya, peraih juara dua lomba O2SN dalam bidang olah raga Karatedo tingkat Provinsi NTB tahun 2012, juara tiga lomba olimpiade sains IPA tingkat provinsi NTB tahun 2012, yang selanjutnya mereka ini akan di kirim ke Jakarta untuk mengikuti lomba yang sama tiungkat Nasional mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat bulan September 2012 mendatang.
Semua itu, menurut Nurdin, bisa di raih dengan belajar. SD 4 Selengen yang terletah di Dusun Tangga Desa Selengen Kecamatan Kayangan ini merupakan cikal bakal menjadi awal kemajuan daerah ini. Semua itu bisa di rubah melalui proses dalam pendidikan. “Mudah-mudahan, siswa-siswi SD 4 Selengen yang baru tamat ini bisa melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya,”harapnya.
Acara kenaikan kelas dan perpisahan kelas VI yang di gelar pada malam hari dan berlangsung meriah ini, di hibur dengan kelompok band Dangiang, juga di tampilkan Karatedo berprestasi,kelompok Dance SD 1 Santong,SD 1 Sesait dan kelompok dance SD 2 Kayangan, sehingga seluruh tamu undangan dan pengunjung terhibur.(Eko).

Link