Jumat, 24 Desember 2010

Program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat

Kayangan, Lombok Utara - Pembangunan MCK++ merupakan salah satu program dari kegiatan sanitasi lingkungan berbasis masyarakat yang dananya bersumber dari multi sumber yaitu dari APBN (DAU/DAK), APBD, BORDA dan dari masyarakat. Kegiatan Sanitasi Berbasis Masyarakat ini, baru pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Lombok Utara dan saat ini baru tiga lokasi tempat pembangunannya yaitu di Dusun Kerujuk Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Dusun Lekok Utara Desa Gondang Kecamatan Gangga dan di Dusun tukak Bendu Desa Sesait Kecamatan Kayangan.

Menurut Ketua KSM Pada Nawang Dusun Tukak Bendu Ahmad Sugianto bahwa, "Dana Kegiatan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat  (SLBM) di Dusun Tukak Bendu ini sejumlah Rp.300.000.000,-(Tiga Ratus Juta Rupiah) sedangkan kontribusi masyarakat dalam bentuk Cash sebesar Rp.2.000.000,-(Dua Juta Rupiah) dalam dalam bentuk tenaga/material sebesar Rp.4.000.000,-(Empat Juta Rupiah) yang dalam pelaksanaannya kemungkinan kontribusi masyarakat akan lebih banyak lagi," urainya.

Lebih lanjut ahmad Sugianto menjelaskan bahwa pemilihan lokasi sebagai tempat pembangunan MCK++ berbasis masyarakat ini dilakukan dengan seleksi kampung yang dilakukan oleh Bali Fokus yaitu Lembaga Mitra BORDA Indonesia yang menjadi pendamping dalam kegiatan ini,jelasnya.

Di namakan MCK++,lanjutnya, "karena dalam bangunan ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah limbah di olah dengan menggunakan teknologi biodigester sehingga limbah yang di hasilkan akan di ubah menjadi gas yang dapat digunakan untuk memasak  ataupun untuk lampu penerangan. Bangunan ini terdiri dari 2 (dua) kamar mandi, 4 (empat) WC, 1 (satu) ruang cuci dan 1 (satu) ruang jaga yang sekaligus dapat dijadikan musholla,"urainya.

Menurut Sekretaris KSM Pada Nawang Misyadin, S.Pd bahwa,  pembangunan MCK++ ini dilakukan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat Pada Nawang Tukak Bendu, yang dibentuk oleh warga masyarakat dengan didampingi oleh Fasilitator. Tanah yang digunakan untuk pembangunan MCK++ ini merupakan tanah dusun seluas 216 m2. "Dengan kontribusi masyarakat yang tinggi diharapkan KSM dapat melakukan kegiatan pengembangan. Pengembangan yang diharapkan adalah membangun Kantor Dusun tanpa mengurangi mutu dan volume MCK++," paparnya. Di tambahkannya, bahwa untuk kesinambungan dan perawatan pasca konstruksi masyarakat mengangkat tenaga operator yang diupah dengan menggunakan dana iuran pengguna sebesar Rp.3.000,- (Tiga Ribu Rupiah) per bulan setiap KK. "Adapun jumlah pengguna adalah 195 KK/695 jiwa," urainya dengan penuh semangat.(NDR).

Kamis, 23 Desember 2010

25 Persen Putra Daerah KLU Lulus Tes CPNS

Lombok Utara - Dari 229 jumlah pegawai yang akan di terima di Kabupaten Lombok Utara(KLU), sekitar 25 persen diantaranya yang luslus tes pada 12 Desember lalu adalah putra daerah Dayan Gunung. Sementara sisanya berasal dari luar kabupaten KLU.

Menurut penilain beberapa pemerhati di KLU, yang lulus tes ini murni karena memiliki prestasi tanpa ada pesanan atau lainnya. Buktinya, satupun anak pejabat di KLU yang mengikuti tes tidak ada yang lulus.

“Saya rasa kelulusan ini murni karena mereka berprestasi, dan ini sesuai dengan pesan bupati KLU, H. Djohan Sjamsu, SH, yang setiap kesempatan selalu meminta, agar pada penerimaan pegawai di KLU tidak ada istilah uang itu dan ini, sehingga anak-anak kita bersaing secara sehat”, kata Asyari pada Primadona.

“Kelulusan yang dikeluarkan oleh panitia dari UI ini, saya lihat betul-betul selektif, dan yang lulus adalah anak-anak kita yang memiliki prestasi. Hanya saja kita sebagai putra daearah apakah ihlas menerimanya”, ungkap salah seorang tokoh KLU yang enggan dipublikasikan namanya.

Pendapat lain mengungkapkan, banyaknya yang lulus dari luar daerah Dayan Gunung, barangkali disebabkan masih rendahnya Sumber Daya Manusia yang kita miliki, sehingga kedepan ini perlu ditingkatkan.

“Karena pihak panitia tentunya tidak akan gegabah meluluskan tanpa melihat prestasi yang dimiliki oleh calon pegawai yang mengikuti tes, karena tes yang dijawab oleh peserta diperiksa satu persatu”, katanya.

Terlambatnya pengumuman CPNS di KLU, memang sempat mengundang tanda tanya, namun setelah dikeluarkan pada 22/12, memang tampak banyak peserta tes CPNS yang pasrah dan menyerahkan nasipnya kepada Yang Kuasa.

“Yang penting kita seudah menjalani semua persyaratan yang telah ditentukan, namun barangkali pada tahun ini belum ada nasip, ia kita tunggu tahun berikutnya”, kata Apip salah seorang pelamar pasrah.

Sabtu, 18 Desember 2010

Rinjani Trekking

4 day program: Sembalun Lewang to Senaru

This is a challenging and very rewarding trek with stunning scenery.
Do not underestimate the conditions, as it does get cold up there! Remember to pack
good walking shoes/boots, a torch (preferably head torch), warm jumper/fleece,
long sleeve top, long trousers as well as shorts, light rain jacket, gloves, woolly hat or beanie, towel, hand wipes, 2-3 T-shirts and 2 pairs good thick walking socks. In addition, it is advisable to take your own medication eg, paracetamol and plenty of bandaids/plasters in case of blisters. Most standard medications are available in Lombok at the local Apotek.

Day 1

After registering at the Rinjani National Park office at the top end of the village of Sembalun, you go back to the village centre and begin the trek. We recommend that you do not attempt this trek without the assistance of experienced guides, it can be very dangerous and the park is large and isolated.

The trek begins at the narrow laneway on the left side of the village centre that opens out past the rice paddies. It continues as a steady but easy climb through gently undulating grassland and forest. After about 2 hours walking you reach the Permantuan shelter and can take a short rest or continue to the Tengengean shelter for lunch. After lunch, the climb starts to get steeper over the next hour up to Pada Balong and past some steep gorges. The track climbs steeply from Pada Balong but after around 2-3 hours, you reach the rim of the volcano. The trek proceeds left up along the ridge path to Pelawangan II (2700m), which is the first overnight camping spot high above the smaller volcano and the beautiful lake, Danau Segara Anak that is 6 km wide. The views from this spot are amazing. This smaller volcano, Ganung Baru, only appeared about 200 years ago and is still experiencing minor eruptions. An early night is advisable, as you need to rise at about 2.30am to begin the 3am walk to the Summit of Rinjani (3726m).

Day 2

The climb to the summit is very taxing and very cold. You will need to wrap up warmly and take your head torch, gloves, light raincoat, camera and water etc with you in a small backpack. The group will head off at 3am in order to make the summit in time for sunrise around 6am. It takes about one hour up the very steep gravely path to meet the high ridge that takes you steadily towards the summit. You can experience magnificent views when the moon is full over the lake and you may be able to see some glowing larva from the smaller volcano. After about 1 – 1.5 hours, the real summit looms above you. The trail gets much steeper until you finally reach the last 350m of very steep gravel. It can be a scramble on all fours over about an hour to get to the top. On a clear day, the views are magnificent. You will be taking in the early morning sunrise and watching the world awake from above. Allow about 2 hours to get back down to the base camp for a well-deserved breakfast.

The next part is about an hours rest and then begins the steep and rocky boulder hopping descent to the lake, often going through the clouds. This can take 2 -3 hours and is really tough on your legs. A walking stick can help but this is where good footwear is necessary. The last 45 minutes is a relatively easy walk down to the lakes edge where you can set up camp and have lunch. After lunch, it is time for a swim in the lake and/or time to ease those aching legs and shoulders in the magnificent hot spring pools and waterfall 10 mins from the lake camping spot. The temperature is around 38 degrees and feels like heaven after the tough climbing and walking you have done to get to this point. A long dip here will revive the weariest traveller.

The rest of the day is your own, to rest and recuperate in readiness for the next 2 days walking. All enjoy dinner, before the night’s rest.

Day 3

Indulge in a lazy sleep in, followed by breakfast. If you wish, you can have another dip in the hot springs and lake. After lunch, you begin the enjoyable but steep climb back out of the lake area to 2640 m, which takes about 2 hours. Take time to ponder your final spectacular views of the lake and Rinjani summit before beginning the steady descent past Pos III into the forest camping spot at Pos II (1500m). You will experience beautiful photo opportunities as the sun sets over West Lombok.

Day 4

Wake up to the sounds of the tropical rainforest and after a hearty breakfast begins the easy descent to Senaru. This is an enjoyable walk over 4 hours through the lush forest. If you are lucky, you may spot the timid black monkeys as well as the numerous grey bearded monkeys who are at most camping spots on the trek looking for scraps. From the park entrance, it is an easy 20-minute walk back to the village passing coffee, cocoa and banana plantations. Then you will find yourselves in the picturesque mountain village of Senaru. Here, you can relax, enjoy a local coffee and reminisce about your incredible journey before making your plans of what to do next on this incredible island!

http://rinjanispot.blogspot.com, http://primadonalombok.blogspot.com. Email: hardykrugerrinjani track.gmail.com, ariprimadona@gmail.com

Koslata NTB Evaluasi Program Penanggulangan Bencana

Lombok Utara - Program penanggulan resiko bencana di 10 desa di Kabupaten Lombok Utara yang dilaksanakan LSM Koslata NTB, Sabtu 18/12, bersama puluhan CO dan Tagana selama satu tahun ini dievaluasi secara partisipatif.

Kegiatan evaluasi partisipatif komunitas yang berlangsung di aula Pemda Desa Senaru Kecamatan Bayan tersebut, selain dihadiri oleh Direktur Koslata, Ahmad Djunaidi, SH, juga tampak hadir beberapa kepala desa, para CO, dan undangan lainnya.

“Tujuan kita ingin mengetahui capaian kegiatan selama satu tahun, mulai dari tahapan, proses maupun hasil dari kegiatan. Selain itu kita juga mengidentifikasi hambatan dan kendala-kendala selama kegiatan berlangsung serta tergalinya rekomendasi perbaikan pelaksanaan kegiatan kedepan”, jelas Direktur Koslata-NTB, Ahmad Djunaidi SH.

Sementara tahapan kegiatan yang dilaksanakan diawali dengan sosiliasasi program yang diikuti oleh 50 orang dari 10 desa yang dilanjutkan dengan pementasan seni tradisional yang tahap pertama dilakukan di Desa Jenggala Kecamatan Tanjung.

Setelah sosilisasi, kemudian dilakukan pendampingan oleh CO di 10 desa yang ada di lima kecamatan di KLU, dilanjutkan dengan training dan analisa kerentenan-kerentanan kapasitas aecara partisipatif.

“Dari hasil ini baru kita lakukan Musyawarah Desa dan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des) dan training emergency respon yang tujuannya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengendalian bencana”, kata Ahmad Djunaidi.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan lokakrya, pembuatan papan informasi dan hearing ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KLU dan kegiatan-kegiatan lainnya. “Khusus untuk pelaksanaan kegiatan di sekolah, kita sudah lakukan analisa ancaman bencana sekolah, lokakarya dan hearing ke Dikbudpora KLU”, jelasnya.

Dalam sesi dialog. Muncul beberapa kendala yang dialami oleh beberapa CO, seperti ancaman bencana belum banyak yang mucul dalam merumuskan perencanaan pembangunan di tingkat desa, dan tidak semua desa memiliki data yang lengkap serta masih adanya pemerintah di tingkat desa yang kurang merespon kegiatan ini, sehingga terkesan dalam pelaksanaan kegiatan berjalan sendiri.

Dan untuk mengatasi kendala ini, semua CO sepakat agar program penanggulangan bencana terus berlanjut serta perlu dilakukan pendekatan dengan pemerintah di KLU. Dan pada malam ini digelar juga kesenian tradisional yaitu Cupak Gurantang. (M.Syairi)

Jumat, 17 Desember 2010

PNPM-MP DI DESA KAYANGAN

Kayangan,Lombok Utara - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri di Desa Kayangan sebenarnya sudah di mulai sejak 2 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2008, sebelumnya pada tahun 2007 dinamakan PPK Mandiri. Inilah yang menjadi cikal bakal PNPM-MP. Kegiatan PNPM-MP di Desa Kayangan selama ini di titikberatkan pada penguatan ekonomi masyarakat miskin dan pembangunan prasarana fisik.

Pada tahun 2010, Desa Kayangan memperoleh dana dari PNPM-MP sebesar Rp 185.753.700,- diarahkan untuk pembangunan fisik berupa pembuatan talut yang tersebar di 6 dusun dengan panjang 1,209,5 meter. Dana tersebut sudah termasuk DO UPK dan DO TPK, Ungkap Abdurrahim Jumaidi Ketua TPK Desa Kayangan yang kurang lebih 3 tahun menjadi Ketua TPK di Desa Kayangan.

Menurut Ketua TPK, selain pembangunan fisik tersebut, kami juga telah mencairkan dana bagi kelompok ibu-ibu yang dinamakan SPP ( Simpan Pinjam Kelompok Perempuan ). Pada tahun ini dana yang kami salurkan berjumlah Rp.97.000.000,- terdiri dari 9 kelompok dengan jumlah anggota 97 orang. Jadi masing-masing anggota memperoleh pinjaman Rp.1.000.000,- dengan masa angsuran 10 bulan.

Diharapkan kepada semua anggota kelompok SPP agar memenuhi kewajibannya sesuai dengan penentuan tanggal pencairan dana, karena dengan pengembalian tepat waktu akan menjadi barometer untuk memperoleh pinjaman SPP dan bantuan dana fisik pada tahun yang akan datang, demikian harap ketua TPK Desa Kayangan.(Erc).

Kamis, 16 Desember 2010

Sosialisasi Rencana Tata Ruang Wilayah KLU

Kayangan, Lombok Utara - Sosialisasi tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Utara, untuk wilayah Kecamatan Kayangan telah berlangsung baru-baru ini di aula Kantor Camat Kayangan. Hadir dalam pertemuan tersebut adalah seluruh Dinas Instansi tingkat Kecamatan Kayangan, Kepala Desa, BPD, LPM, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, se Kecamatan Kayangan, dan karyawan Kantor Camat Kayangan.

Dalam sambutannya, Camat Kayangan yang diwakili Sekcam Raden Kertamono, mengharapkan  kepada seluruh peserta yang hadir agar mengikuti acara ini dengan penuh seksama dan nantinya bisa kita pahami. Turut hadir pada acara ini tiga narasumber dari Bappeda, Ekonomi pembangunan setda KLU dan dari PU Kimpraswil KLU.

Pada kesempatan itu Subahan Hadi dari Bappeda memaparkan seputar maksud dan tujuan penyusunan RTRW KLU. Menurut beliau, maksud penysunan RTRW ini adalah untuk mengatur suatu ruang supaya tidak saling tumpang tindih antara kepentingan yang satu dengan kepentingan yang lain. Dengan demikian, pada intinya adalah pemamfaatan lahan yang ingin digunakan untuk menempatkan pembangunan sarana dan prasarana yang menjadi kebutuhan Pemerintah Daerah KLU,jelasnya. Selanjutnya, Subahan Hadi juga mejelaskan bahwa dalam menyusun RTRW ada tiga filosofi yang harus ada, yaitu Perencanaan Tata Ruang, Kedua Pemamfaatan tata Ruang dan Ketiga Pengendalian dari pemanfaatan tata Ruang itu sendiri.

Lebih jauh Subahan Hadi menjelaskan bahwa masalah-masalah yang dihadapi dalam menyusun RTRW antara lain,

a. Perubahan fungsi status penggunaan lahan sudah bergeser.Misalnya Pertanian banyak di alih fungsikan menjadi daerah pemukiman
b. Ketimpangan distribusi penduduk sehingga mengakibatkan ketersediaan tenaga kerja jauh menurun, dikarenakan SDM yang tersedia masih    rendah.
c. Sumber Daya Alam yang ada belum oftimal di manfaatkan.
d. Keterbatasan pelayanan Infrastruktur.

Sementara itu, narasumber dari Bagian Ekonomi  Pembangunan Setda KLU dan dari Dinas PU Kimpraswil hanya menjelaskan seputar bagaimana pengurusan ijin bagi masyarakat yang ingin mengurus ijin status penggunaan tanah dan IMB.(ndr).

 

Rabu, 15 Desember 2010

Mount Rinjani a Potential Geoturism

Situated in the Nouth Lombok, Nouth Lombok, and Midle Lombok regency with 3.726 meters above the sea surface, Mount Rinjani is a potential geotourism. This volcano has a caldera panorama, a green Segara Anak lake, peak, crater, waterfall, hot spring, cave, history of explosion, and a new lava flow.

Mount Rinjani

Some mountain climber said that climbing mount Rinjani is “the five star tracking”. According to those who has climb this mountain said that if this mountain is a hotel, it is a top class hotel, a five star hotel. There are three official climbing tracks up to the peak. They are the Senaru and Torean tracks from the North Lombok, and the Sambalun track from the East Lombok regency.

Those three tracks has their own characteristics that detrmain the climbing objective. The most popular track and the mosly used by the foreign climber is the Senaru track. It is related to the easy acces to this site. In addition, this track has the same route with Senggigi beach. The Senaru village is the gate to this site. By taking this track we can enjoy other tourist object such as; the oldest Mosque in Lombok Island, The Bayan traditional village, and both Sendang Gile waterfall and Tiu Kelep waterfall.

There are tens of decent inns in this village. In addition, there are also some adequate climbing services. Nowadays, Mount Rinjani that become the part of the Mount Rinjani National Park is managed by an institution that involved the government, private, local people and some tourism people under the Rinjani Tracking Management Board (RTMB) name. Being managed by the RTMB, Rinjani rechieved some national and international award e.g the World Agency Award in 2004 and Tourism for tomorrow Awards (2006/2008).

Having a difficult track to climb, the tourist that visit mount Rinjani are the tpurist who has special interest. It takes 8 to 12 hours to reach the peak of this mountain both by using the Senaru or the Sembalun track. Located at 8º25” of altitude and 116º28” of latitude, this mountain becomes a favorite for the Indonesian climbers for its beautiful sceneray. Having about 41,330 acres wide, this mountain is situated in the Mount Rijani National Park.

The forest area in this mountain includes in the heterogen type, and also homogen type in some part of it. We can find the kinds of oak trees, Beringin (Ficus superb), Garu (Dysoxylum sp), Bajur, as well as the local farm area planted by vegetable such as potato, chili, cabage, and onion on 1000 to 2000 meters above the sea level height. We can find more mountain pine (Casuarina junghuniana) trees on about 2000 to 3000 meters above the sea level height. Up to the height of 3000 meters above the sea level we can find nothing but the grass family plants and the edelweiss, the eternal flower.

Segare Anak is the most exotic spot at mount Rinjani. Segare means ‘Sea’ and Anak means ‘a child’. This lake is formed vulkanicly by the explosion of mount Rinjani. The local named it segare or ‘sea’ because of its blue color of thje water, the saem as the sea. Located on 2800 meters above the sea level, there are some varians of fish and others flora and fauna live in it. The gold fish, the “mujaer”, and the harper are the dominant inhabitants of this lake. The water of Segara Anak has sulfuric smells, the temperature are different from one place to another.

Segara Anak is 1.100 accres wide, 160-230 deep. There is anew volcanic mountain in the center of this lake. It is an active volcano, and it grows bigger. The local believe that the water of Segara Anak merically cure deseases. Further, the local worship the benda-benda sakti here. There is a smlall new mountain named Gunung Baru jari (new mountain) near the Segara Anak Lake.

Altough there are a track to the peack of the mountain, few people could reach it. Probably it is because the mountain produce gas as it still grow. In adition to enjoying the scenery while fishing at the Segara Anak lake, you can explore some cane such as Pengantin cave (the Bride cave), Susu cave (the Milk cave), Manik cave, and its hot spring, or the local call it Aik Kalak in Sasak language.

Tracking

If you want to climb Rinjani mountain, you can contact "Rinjani Master Trekking" Trekking Organizer : Mr. Hardy Kruger Adress : Jl. Senaru – Sindanggila Water Fall Senaru-Bayan- West Lombok – NTB, Post Code 83354 Mobil Phone: +628175750585 Email : ariprimadona@gmail.com

Link