Rabu, 09 Februari 2011

Warga Buka Jalan Baru Hubungkan Dusun Tanaq Muat-Beraringan

Kayangan, Lombok Utara - Dibawah kepemimpinan Ardi, Dusun Tanaq Muat Desa Kayangan, ini terus berbenah. Baru - baru ini telah membuka jalan baru sekitar 400 meter,  yang menghubungkan Dusun Tanaq Muat – Sejongga. Dengan dibukanya jalan baru ini, maka diharapkan dapat memperlancar akses perekonomian warga.

Hadir dalam pembukaan jalan baru ini antara lain kliang, (Kadus)  para RT, masyarakat kedua dusun, besar-kecil tua muda.

Hal ini dikatakan Ardi disela-sela kesibukannya dalam pembukaan jalan dimaksud. ”Kami bersyukur, masyarakat kami di Dusun Tanaq Muat telah sadar, bahkan reda dunia akhirat, masyarakat Tanaq Muat merelakan tanahnya dijadikan jalan sebagai jalur transportasi  di tingkat pedesaan,” ungkapnya, penuh semangat.

Selanjutnya, diakui oleh Kepala Desa Kayangan ( Jamaan Aspari ) bahwa, memang sudah lama ada rencana membuka jalan ini, bahkan masyarakat kesulitan untuk membawa hasil bumi mereka, akan tetapi waktu itu masyarakat belum menyadarinya, terutama bagi pemilik tanah yang tanahnya akan dijadikan jalan baru. Hampir di semua dusun yang ada di Kayangan, terutama masyarakat kami di dusun pinggiran yang masih sulit dijangkau menggunakan roda empat, sekarang  telah membuka jalan baru atas kesadaran, mereka sudah sadar akan pentingnya keberadaan jalan".

Menurut AmaQ Iwat (62), salah seorang tokoh masyarakat Dusun Tanaq Muat yang sehari-harinya berpenampilan sederhana dan humoris ini  mengatakan bahwa, ”Memang sejak dulu, rencana pembukaan jalan baru Tanaq Muat-Sejongga ini digulirkan namun baru saat ini bisa terealisasi, Sebelum jalan ini dibuka saya dan penduduk lainnya membawa sapi ke tempat pengembalaan harus menempuh jalan yang cukup berliku-liku. Bahkan kalau terjadi hujan besar, jalan yang saya lalui melewati kali dan terpaksa menunggu banjir surut baru bisa melewati kali tersebut. Saya bersukur sekali jalan ini telah dibuka." ungkapnya dengan girang.

Sementara itu, Ocong ( 34) salah seorang tokoh pemuda dusun setempat membenarkan bahwa,  rencana itu memang sudah menjadi keinginan seluruh masyarakatterutama pemilik tanah yang akan dilalui jalan baru ini,mereka ikhlas memberikan lahannya untuk membuka jalan ini selebar satu meter sehingga lebar jalan ini sekitar 3 meter". tegas Ocong.

"Dengan dibukanya jalan ini sungguh memberikan kemudahan yang sangat besar, bagi kami pengguna jalan, masyarakat Tanaq Muat-Sejongga sehingga lebih meningkatkan akses perekonomian penduduk sekitarnya" harap Ocong optimis. ( Marwan )

Penyusunan Kurikulum SDN 1 Santong Libatkan Berbagai Unsur

undefinedKayangan, Lombok Utara. Penyusunan Kurikulum bagi setiap sekolah tentu mengalami banyak kendala dan permasalahan, walaupun persoalannya berbeda-beda namun mempunyai substansi yang sama yaitu bagaimana kurikulum itu bisa rampung. Kerja keras dalam menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya SDN 1 Santong, ahirnya terjawab sudah. Pasalnya mulai awal tahun Pelajaran 2010 – 2011 sudah  menerapkan Kurikulum KTSP sesuai amanat Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Dalam kaitan ini kurikulum SDN 1 Santong yang dirumuskan ini menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran di dalamnya.

Diakui Pimpinan SDN 1 Santong di ruang kerjanya memaparkan bahwa Produk kurikulum sekolah yang diberi label Kurikulum   Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SDN 1 Santong merupakan sebuah kurikulum yang proses pembuatanya meilibatkan unsur kepala sekolah, guru, komite sekolah dan nara sumber, sehingga dengan sinerginya unsur-unsur tersebut dapat mempermudah  pembuatan kurikulum di sekolah ini.  Dalam proses penyusunannya, SDN 1 Santong membentuk  sebuah tim.


“Dalam proses penyusunannya, Kami membentuk  sebuah tim kurikulum inti, dimana masing-masing bekerja sesuai dengan draf yang kita buat bersama sebagai konsep pijakan, Dan ini kami koordinasikan dengan mengakomodasi berbagai kebutuhan dan permasalahan yang ada di Sekolah kami” tegas Muna’im S.Pd Kepala SDN 1 Santong.


 “Syukur Alhamdulillah,  Sekolah kami sudah memiliki kurikulum yang disusun bersama melibatkan berbagai unsur, dan kami berharap Kurikulum KTSP ini dapat menjadi acuan mewujudkan pendidikan sesuai dengan Visi dan misi sekolah kami” harapnya menambahkan. ( ehe )

Sosialisasi Lambang Daerah Kabupaten Lombok Utara

Sesait, Lombok Utara - Sosialisasi Lambang Daerah Kabupaten Lombok Utara yang dilakukan oleh Pansus DPRD KLU berlangsung cukup alot, di aula Kantor Camat Kayangan ( 08/02/2011).

Hadir dalam sosialisasi ini, selain anggota Pansus delapan orang, termasuk staf Sekretariat DPRD KLU, juga dihadiri seluruh pimpinan SKPD,para Kepala Desa, Kepala Dusun, Tokoh Agama,Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan undangan lainnya.

Camat Kayangan Tresnahadi, dalam pengantarnya pada acara ini, mengungkapkan secara umum seputar maksud dan tujuan kedatangan Pansus DPRD di wilayah Kecamatan Kayangan. Dalam sesi tanya jawab, Tresnahadi kembali memandu acara dimaksud.

Sementara itu Ketua Pansus  Djekat, menegaskan bahwa, Lambang Daerah adalah sebagai sebuah simbul dari karakteristik dan geografis dari suatu daerah. Sehingga memungkinkan setiap orang bisa saja berpendapat dan beropini. Lambang Daerah Kabupaten Lombok Utara inipun, tidak terlepas dari saran dan kritikan  elemen masyarakat dari berbagai lini. ”Kritikan yang lebih banyak dan  sering di soroti adalah diberikan kepada simbul Mesjid dan simbul gunung. Sementara yang di inginkan oleh  inisiator ( Eksekutif ) tetap ada adalah bahwa simbul Mesjid itu merupakan lambang budaya/peradaban masyarakat KLU,” tegas Djekat.


Hujan interupsi pun berlangsung silih berganti dari peserta yang hadir. Para peserta banyak yang menyoroti masalah simbul – simbul, masalah warna, masalah bentuk maupun tata letak dari simbul-simbul yang ada di Lambang Daerah. Bahkan ada tokoh adat di KLU juga menyoroti keberadaan Berugak harus ada di Lambang Daerah KLU mendatang. Menurutnya, bahwa Berugak adalah simbul dari demokrasi dan simbul per-eratan tali silaturrahmi.

Menurut salah seorang anggota Pansus Nasahar, menjelaskan bahwa, Lambang Daerah Kabupaten Lombok Utara yang sekarang ini, masih menggunakan Peraturan Bupati sebagai dasar hukumnya. Sehingga untuk peningkatan status hukumnya harus ditetapkan melalui Peraturan Daerah.

Di jelaskan Nasahar, bahwa Pansus ini tidak dalam kapasitas ingin merubah Lambang Daerah, tetapi lebih pada tatanan hanya mensosialisasikan dan memberikan masukan terhadap makna-makna simbul maupun warna yang ada dalam Lambang Daerah tersebut. Sehingga nantinya akan sesuai dengan karakter masyarakat dan kondisi geografis Kabupaten Lombok Utara.(Eko).

Selasa, 08 Februari 2011

Jelang Maulid Adat, Panitia Sibuk

Kayangan, Lombok Utara - Panitia Penyelenggara Maulid Adat di Wet Sesait beberapa waktu lalu mulai sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Mulai dari perbaikan sarana prasarana pendukung, seperti membersihkan Kampu (rumah adat), memugar Mesjid Kuno sesait, dan mempersiapkan Lokok Kremean.
Menurut Ketua Penyelenggara Asrin, ketika ditemui usai melakukan gotong-royong di Mesjid Kuno Sesait, bahwa pelaksanaan Maulid Adat tersebut, rencananya akan berlangsung  tanggal 17 Februari 2011 mendatang. Asrin, juga menjelaskan bahwa acara Maulid Adat ini akan dilaksanakan secara besar-besaran, selain melibatkan seluruh masyarakat Wet Sesait,  juga akan dihadiri pihak pemerintah maupun swasta. ”Mudah – mudahan, acara ini bisa dilaksanakan sesuai rencana,” katanya.
.
Sementara itu, Pemusungan Sesait Murdan, menyatakan  bahwa kegiatan gotong-royong yang dilakukan di sekitar situs Sesait ini, lumrah dilakukan oleh masyarakat menjelang pelaksanaan hari-hari besar. Kegiatan semacam ini merupakan refleksi semua pihak yang peduli terhadap upaya melestarikan nilai-nilai kearifan lokal yang dipandang relevan dengan konteks kekinian.

Menurut kalender masyarakat adat wet Sesait dengan perhitungan Jango Bangar, jelas Murdan bahwa, prosesi Maulid Adat Nabi Besar Muhammad Saw, akan dilaksanakan pada tanggal 14 bulan 10 tahun Wau atau bertepatan dengan tanggal 17 Februari 2011 tahun Masehi.

Murdan juga berharap, demi suksesnya kegiatan maulid adat di wet Sesait ini, semoga semua pihak turut serta dan mendukung kegiatan dimaksud. (Eko)

Tapak Tilas Situs Sesait

Kayangan, Lombok Utara - Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap kelompok umat manusia atau setiap komunitas memiliki perjalanan sejarah dan asal-usul tersendiri yang menjadi latar belakang kehidupannya.
Hal ini terungkap, ketika para pemuda Sesait yang tegabung dalam wadah Himpunan Pemuda Pencari Situs Sesait (HPPSS), awal Februari 2011 lalu,  mengadakan Tapak Tilas dalam mencari dan menemukan situs-situs Sesait yang sebagian besar tersebar di dua wilayah  Kecamatan yaitu Kecamatan Bayan dan Kecamatan Kayangan.

Menurut Ketua HPPSS Hamdan Wadi, bahwa kegiatan pencarian situs sejarah sesait ini adalah sebagai bentuk kepeduliannya terhadap peninggalan sejarah khususnya sejarah sesait.”Selama ini, belum ada yang mengawali pencarian situs sejarah sesait, sehingga kami berkeinginan bersama teman-teman untuk mencari dan menemukan kembali situs-situs sejarah sesait yang selama ini masih terpendam,” jelas Hamdan.

HPPSS dalam menjalankan misi suci ini, didukung oleh Pembekel Adat Wet Sesait (PAWS). Melalui Ketuanya A. Suniarni Degoh, telah memberikan support terhadap HPPSS untuk terus bekerja mencari dan menemukan situs–situs sejarah Sesait yang tersebar di wilayah Lombok Utara. Sehingga dengan bermodal nekad, HPPSS telah berhasil menemukan beberapa situs yang masih ada sampai sekarang. Diantaranya adalah situs Batu Gajah, situs Tapak Kaki, situs Kubur Setinggi, situs Semboya, situs Lokok Kremean, situs Kubur Beleq dan beberapa situs lainnya.

Menurut Sekretaris Umum Pembekel Adat Wet Sesait Masidep bahwa, kegiatan yang dilakukan oleh HPPSS ini adalah selain untuk menginventarisasi peninggalan sejarah Sesait, juga sebagai refleksi sejarah penyebaran agama Islam di Gumi Sesait. (Eko)

Senin, 07 Februari 2011

Suara Komunitas Gelar Refleksi di Lotim

Selong, Lombok Timur - Kontributor dan editor Suara Komunitas se Pulau Lombok 4-6 Februari 2011, menggelar refleksi di ruang pertemuan Madrasah Tsnawiyah Negeri (MTsN) Model Selong Kabupaten Lombok Timur (Lotim).

Acara refleksi dihadiri pimpinan redaksi Suara Komunitas, Budi Hermanto dan Sarwono dari Jogja, ketua dan wakil ketua Jaringan Radio Komunitas (JRK) NTB, Ihsan Husin dan Rasidi serta para kontributor dari Radio Komunitas (Rakom) se Pulau Lombok.

Sarwono dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, bahwa tujuan dari kegiatan tersebut untuk mengetahui perjalanan web. Suarakomunitas.net selama setahun, serta menampilkan statistik tulisan dari masing-masing kontributor.

Sedangkan Budi Hermanto, pada akhir materinya bertanya langsung kepada para kontributor tentang kesiapannya mengirim tulisan. “Bila semua rakom menulis rata-rata 4 berita sebulan, maka jumlah berita dari Pulau Lombok paling kurang 80 berita perbulannya”, katanya.  (Ari)

Rabu, 02 Februari 2011

Harmonisasi Perencanaan Partisipatif dan Penganggaran Pembangunan

Kayangan,Lombok Utara - Salah satu misi yang diusung oleh Undang-Undang No.25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional adalah membangun harmonisasi antara berbagai kutub perencanaan yang ada, yaitu perencanaan teknokratis, perencanaan politis dan perencanaan partisipatif. Muara akhir dari upaya tersebut adalah terakomodirnya aspirasi dan kebutuhan berbagai stakeholders dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran pembangunan. Demikian yang dikatakan Fasilitaor Kecamatan Kayangan (PNPM-MP) Ir.Rusli, mengawali pengantar pemaparannya pada acara Musrenbangdes Desa pendua (01-02-2011).

Hadir dalam acara ini, selain Kepala Desa beserta perangkatnya, hadir pula Kasi Pemerintahan Kt.Bambang Suralaga mewakili Camat Kayangan, staf PMD Dawam, para pimpinan SKPD tingkat Kecamatan, FT PNPM-MP, FT PNPM-GSC, FT PNPM-P2SPP, para Kadus, para Kader, tim perumus dan  undangan lainnya.

 Ir.Rusli selanjutnya menjelaskan bahwa, ”realitas yang berkembang saat ini, ada yang menunjukkan bahwa kutub perencanaan teknokratis dan perencanaan politis, masih mendominasi alokasi anggaran pembangunan daerah. Sementara di lain pihak, hasil-hasil perencanaan partisipatif yang merupakan representasi aspirasi masyarakat masih kurang mendapat tempat dalam pembagian alokasi anggaran pembangunan,” jelas Rusli.

Ketimpangan tersebut, lanjut Rusli, tidak hanya memunculkan persoalan manajerial perencanaan saja, tetapi lebih jauh dari itu, telah muncul anggapan bahwa pengalokasian anggaran pembangunan daerah kurang mampu mengakomodir kepentingan dan aspirasi masyarakat. Permasalahan yang mengakibatkan munculnya ketimpangan berbagai kutub perencanaan tersebut adalah rendahnya mutu proses dan mutu hasil perencanaan partisipatif. Disamping itu, hasil-hasil perencanaan partisipatif belum mampu dikanalisasi untuk mewarnai hasil perencanaan teknokratis dan perencanaan politis.

Berangkat dari kenyataan tersebut, kembali Rusli menyatakan bahwa, ”upaya untuk memperkuat proses perencanaan partisipatif dipandang sebagai langkah strategis dalam mewujudkan harmonisasi perencanaan dan penganggaran pembangunan. Perbaikan tersebut meliputi aspek metodologi, kwalitas proses dan dukungan pendampingan yang memadai,” urai Rusli.

Sementara itu Camat Kayangan yang diwakili Kasi Pemerintahan,  Kt Bambang Suralaga mengharapkan  agar pada pelaksanaan Musrenbangdes ini, semua peserta bersuara yaitu menyuarakan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dilingkungan masing-masing. ”Jadikanlah forum ini sebagai ajang komunikasi untuk menyuarakan apa yang menjadi skala prioritas. Apapun yang menjadi keputusan pada Musrenbangdes di Desa Pendua ini, agar dikuatkan untuk dibawa ke Musrenbang tingkat berikutnya. Dalam Pelaksanaan Musrenbang  Desa ini diharapkan dapat terwujud melalui proses yang  lebih baik dan berkwalitas, ”harapnya.

Kt.Bambang juga menegaskan bahwa, tujuan Musrenbangdes diadakan memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adalah masyarakat ditingkat desa dapat menyepakati Rencana Kerja Pembangunan Desa(RKPD) selama satu tahun, Kegiatan yang akan didanai melalui Swadaya Desa dan ADD, Kegiatan yang akan diajukan untuk memperoleh pendanaan dari program yang masuk desa (PNPM-MP,PNPM-P2SPP dan Program lainnya). Disamping itu, lanjut Bambang bahwa,  masyarakat  dapat menentukan delegasi desa yang akan berpartisipasi pada Musrenbang tingkat Kecamatan.

Kepala Desa Pendua Haerudin, pada Musrenbangdes Desa Pendua untuk RKPD tahun 2012, memaparkan beberapa kegiatan-kegitan yang sudah selesai dikerjakan pada tahun 2010 yang lalu, baik yang dilaksanakan PNPM-MP maupun APBD. ”Kegiatan PNPM-MP yang sudah dilaksankan tahun 2010 adalah
Pengerasan jalan Pendua Daya – Lokok Bata. Sedangkan PNPM-SPP adalah enam kelompok SPP. Sementara dari dana APBD adalah pembangunan Drainse/Dam Parit Lokok Setangi dan Embung Lokok Bata,” jelas Haerudin.

Masih menurut Haerudin, bahwa kegiatan yang akan dikerjakan pada tahun 2011 ini, berdasarkan RPJMDES tahun 2010 yang lalu adalah yang dilaksanakan oleh PNPM-MP dan PNPM-GSC diantaranya pengerasan jalan Sentul-Cempaka dan pengerasan jalan Pendua Daya-Bilok Sua Sentul. Sedangkan dananya yang berasal dari ADD, akan dikerjakan berdasarkan usulan dari masing-masing dusun.

Untuk program RKPD pada tahun 2012 mendatang, telah disepakati  yaitu dibidang sarana prasarana, pengerasan jalan Sentul-Cempaka sepanjang 1.300.m yang di danai oleh PNPM-MP. Di bidang Kesehatan, 1 unit Polindes di Pendua Lauk, yang di danai dari APBD. Kemudian di bidang Ekonomi yaitu Optimalisasi dana kelompok SPP sebanyak 7 kelompok. Sementara dibidang Pertanian yaitu pembanguan saluran irigasi tersier Lokok Senggol sepanjang 1.000 m, yang di danai oleh APBD. Serta dibidang Sosial Budaya, akan diberikan bantuan untuk 25 orang tua jompo, bekerjasama dengan Dinas Sosial KLU.(ndr).











Link