Kamis, 17 Februari 2011

TKI Asal Lombok Respon Berita Lewat Media On Line Suara Komunitas


Kayangan, Lombok Utara - Media Suara Komunitas yangundefined merangkul fitur daerah dari pelosok tanah air termasuk radio komunitas (Gema Pantura FM), adalah  berita terbuka untuk semua pihak, khususnya masyarakat kalangan bawah, untuk bersuara dan membentuk opini publik. Suara Komunitas terbuka bagi siapa saja untuk ikut bergabung, sepanjang memiliki visi yang sama yaitu pembangunan untuk masyarakat. Pentingnya informasi di era globalisasi saat ini menyentuh kami untuk berperan dan bergabung. Situs Suara Komunitas dapat dengan mudah diakses hanya dengan menggunakan Handphone.

"Media ini sangat membantu menyebarkan informasi yang dapat diakses dengan cepat dan mudah lewat Handphone, yang memiliki koneksi internet," ujar Marwan (36) kontributor Gema Pantura FM  fitur Suara Komunitas.

Dikatakan bahwa kehadiran media Suara Komunitas disambut baik dan mendapat respon positif dikalangan komunitas masyarakat Kayangan. Hal ini dikarenakan suguhan berita yang mengangkat daerah kelahirannya dapat dimuat dengan cepat.  “Satu jam sejak berita saya dimuat tentang Peristiwa Hantaman Petir di dusun Beraringan, sudah empat orang yang merespon perkembangan berita tersebut, terutama bagi warga yang berdekatan dengan korban di Malaysia,” ungkapnya.

Dijelaskan Deni (29), TKI asal Beraringan di Malaysia (15/02/2011) via seluler membenarkan bahwa sejak keberadaan fitur Gema Pantura FM di situs Suara Komunitas, teman-teman TKI asal Lombok pada umumnya sekarang menjadi kebutuhan mereka untuk mengetahui perkembangan daerahnya. “Tiada hari tanpa mengupdate berita dari dari situs Suara Komunitas, kalau bisa berita terbaru disebarkan di jejaring sosial facebook, karna teman yang bekerja menjadi TKI dengan mudah mengaksesnya.” Jelasnya penuh harap.       ( B.ika ehe )

Sabtu, 12 Februari 2011

Panitia Maulid Adat Lakukan Evaluasi

Kayangan,Lombok Utara - Baru-baru ini, Panitia Maulid Adat Sesait, adakan evaluasi tahap akhir di Kampu (09/02/2011).

Hadir dalam acara ini, disamping panitia inti, juga dihadiri Pemusungan,Tau Lokak Empat, Pengurus Perbekel Adat, para Keliang dan undangan lainnya.

Agenda yang dibahas kali ini, menurut Ketua Panitia Asrin, adalah evaluasi secara keseluruhan persiapan panitia.

Dikatakan Asrin bahwa, persiapan panitia menjelang pelaksanaan hari ’H’ hingga saat ini  hampir 80 %. Mulai dari persiapan pembenahan lokasi Kampu,Lokok Kremean, renovasi Mesjid Kuno,  dan bahan-bahan material lainnya. ”Semuanya sudah siap,”jelas Asrin mantap.

Namun diakui Asrin, hanya beberapa poin saja yang masih belum rampung. Misalnya, katanya, hanya alat – alat Tameng (Perisai) dan Penjalin (rotan) sebagai alat pemukul yang belum terkumpul.”Mudah-mudahan pada saatnya nanti, persiapan kita sudah rampung,”katanya.

Untuk menunjang suksesnya pelaksanaan Maulid Adat ini, Asrin juga menyatakan bahwa, banyak hal yang sudah dilakukannya. Diantaranya gotong royong di Lokok Kremean (tempat cuci beras dalam prosesi Maulid Adat), gotong royong di lokasi acara puncak (Kampu dan Mesjid Kuno).

Disamping itu, lanjut Asrin, juga dilakukan sosialisasi tentang pelaksanaan Maulid Adat. Seperti himbauan melalui Kepala Desa,Kepala

Dusun yang ada di wet Sesait,Santong,Pendua dan Kayangan. Juga kata Asrin, sosialisasi melalui selebaran, baliho, pamflet, radio dan internet.

Sekretaris Perbekel Adat Sesait Masidep, juga berpesan kepada para pemuda yang ada di wet Sesait untuk sama-sama menyukseskan gawe beleq (Maulid Adat..red) ini.
”Mari kita sebagai generasi muda di wet ini, kita sukseskan program gawe beleq ini, jangan kita jadi tamu tapi kitalah yang melayani tamu,”himbau Masidep.

Sementara itu, Pemusungan Sesait Murdan, dalam arahannya memaparkan bahwa, dalam prosesi maulid adat ini, bukan hanya ritualnya saja yang tonjolkan, tetapi lebih pada ajang silaturrahmi para pemuda yang ada di wet Sesait. Sehingga kedepan, para pemuda diharapkan mampu melestarikan adat budaya yang ada di wet Sesait.

Pada kesempatan itu, Murdan juga menjelaskan tentang keberadaan Tau Lokak Empat yang ada di wet Sesait. ”Tau Lokak Empat menurut Murdan, beda dengan istilah yang digunakan di Bayan. Sedangkan Sesait ada kemiripan dengan sebutan yang ada di Kraton Yogyakarta,”beber Murdan.

”Yang mirip sebutan itu adalah Mangkubumi, Penghulu, Pemusungan dan Jintaka. Inilah yang disebut Tau Lokak Empat,”jelasnya. (Eko)

 

Jumat, 11 Februari 2011

TP PKK Kecamatan Kayangan, Lakukan Pembenahan

Sesait, Lombok Utara - Pengurus TP PKK Kecamatan Kayangan baru-baru ini lakukan pembenahan tufoksi pokja satu hingga pokja empat di aula Kantor Camat Kayangan ( 10/02/2011).

Hadir dalam acara ini, selain dihadiri Ketua Tim PKK Kecamatan Ny.Yusminiati Tresnahadi, juga dihadiri seluruh pengurus PKK tingkat Kecamatan dan  desa.

Dalam arahannya, Ketua TP PKK Kecamatan Kayangan berharap agar masing – masing anggota yang tergabung dalam pokja-pokja bisa menguasai tugas dan fungsinya.Semuanya ini, tentunya akan berdampak positif bagi anggota dalam mengembangkan bakat  serta potensi-potensi yang ada pada diri anggota, dalam peningkatan SDM.

Namun diakuinya, bahwa dalam melakukan pembinaan ke desa-desa terdapat beberapa kendala. ”Kami sudah lakukan pembinaan ke desa, terkait tufoksi masing-masing. Tetapi hasilnya belum maksimal,”urai Ny.Tresnahadi.

Contoh kecil saja, lanjutnya, ”Padahal contoh blanko isian misalnya, sudah kami kirim ke desa, namun masih saja belum mampu untuk menerapkan apa yang menjadi petunjuk atau acuan,”katanya.

”Silahkan TP PKK tingkat Desa (Pokja-Pokja) selalu berkoordinasi dengan kita di tingkat Kecamatan, agar selalu nyambung,”pinta Ny.tresnahadi.

Menurut salah seorang Pengurus PKK Desa Sesait Ani, bahwa dirinya sudah melakukan pembinaan kepada pengurus tingkat bawah, tetapi diakuinya masih saja belum maksimal melakukan sesuai dengan petunjuk yang sudah ada.

”Mungkin ini disebabkan karena seringnya ganti personil yang melakukan pelatihan. Sementara yang ikut pelatihan lain dan yang mengisi juga orang lain. Terang saja tidak nyambung,”urai Ani.

Sedangkan menurut Nyoman Kertaningsih, ”Hal tersebut bisa saja terjadi, petugas yang selalu berubah. Artinya yang ikut pelatihan lain, yang isi blanko orang lain. Hal inilah yang membuat rancu program,”katanya.

Sementara itu, Sekretaris TP PKK Kecamatan Kayangan Aluh Nursehan menyatakan bahwa, pihak desalah yang berperan aktif melakukan pembinaan terhadap kader-kadernya di tingkat bawah.

Aluh Nursehan juga menyatakan, selain melakukan pembenahan administrasi ditingkat kecamatan, juga dilakukan hal yang sama ditingkat desa.(Eko).

Kamis, 10 Februari 2011

Koloh Penggolong, Menuai Korban

Sesait, Lombok Utara - Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di jalan raya Luk – Lokok Piko Desa Sambik Bangkol Kecamatan Gangga, rabu siang (09/02/2011) sekitar pukul 14,00 wita.

Kecelakaan ini terjadi, ketika dua buah sepeda motor Yupiter MX dan Supra R125 melaju sangat kencang dengan arah yang berlawanan.  Tabrakanpun tidak dapat dihindarkan. Sehingga naas nasib kedua pengendara tersebut meninggal di tempat kejadian. Tempat kejadian ini sekitar 200 meter ke arah timur jembatan koloh penggolong.

Kapolsek Kayangan Komang Sugatha, ketika di konfirmasi via telepon tentang kejadian ini membenarkan bahwa, memang benar ada dua sepeda motor  Yupiter MX dan Supra R125 bertabrakan di Jalan Raya Luk – Lokok Piko Kecamatan Gangga. ”Ini memang wilayah hukum Polsek Gangga, tapi kami yang terlebih dahulu tiba di TKP dan mengamankan barang bukti,”jelas Komang Sugatha.

Komang Sugatha juga membenarkan bahwa, pengendara sepeda motor Yupiter MX itu adalah bernama Zainal Abidin (19)  berasal dari Pengadang Baru Desa Mumbul Sari Kecamatan Bayan.

Siang itu, Zainal Abidin  berboncengan dengan temannya, mengendarai sepeda motor Yupiter MX hendak kuliah di UNW Tanak Song. Namun naas nasibya, tiba di Dusun Lokok Piko, sekitar 200 meter timur Koloh Penggolong, peristiwa tragis menimpa dirinya, yaitu tabrakan dengan Supra R125 yang dikendarai Abidin  (50) warga Kayangan, yang siang itu juga baru pulang mengajar di salah satu SD di Rempek.

”Zainal Abidin pengendara Yupiter MX meninggal di TKP. Sedangkan pengendara Supra R125 yang juga bernama Abidin meninggal dalam perjalanan menuju RSU Mataram,”terang Sugatha.

Menurut Rusdin (20) anak sulung dari Abidin, ketika ditemui dirumahnya di Kayangan mengatakan  sangat terpukul dengan peristiwa tragis yang menimpa ayahnya. Memang, menurutnya tidak ada firasat apa-apa pada keluarganya. Hanya saja diakui Rusdin bahwa, ayahnya pada pagi hari sebelum kejadian pernah memanggil dirinya, dan berpesan padanya agar dalam hidup ini pandai-pandailah membawa diri. ”Kamu adalah anak yang paling besar, pandai-pandailah membimbing adik-adikmu,” cerita Rusdin menirukan pesan ayahnya.

Tidak hanya itu saja, lanjut Rusdin bahwa ayahnya juga siang itu tidak seperti biasanya pulang lebih awal. ” Ayah saya minta ijin  pulang duluan pada teman-temannya, karena ada keperluan di Kayangan. Sambil membawa satu karung pisang, ayah saya pulanglah ke Kayangan. Namun, tiba di tempat kejadian (TKP) itulah tabrakan terjadi,” cerita Rusdin menambahkan.(Eko).

Rumah Waraga Dusun Beraringan Dihantam Petir

Kayangan, Lombok Utara - Belum lama kejadian yang sama masih segar dalam ingatan masyarakat Kayangan, kini aksi "Petir" kembali terjadi. Hujan deras Dini hari (09/02) Rabo lalu, membuat geger warga Beraringan  Desa Kayangan, Rodi Hartono (34).  Rumah Warga tersebut disambar halilintar hingga membuat atap rumahnya jebol. Terlihat pada atap rumah korban bolong, serpihan atap nyaris menerpa saat korban tengah tidur lelap.
 
Peristiwa terjadi pukul 02.15 wita, berawal dari hujan deras disertai kilat dan gemuruh. Rumah dengan tiga kamar milik Rodi, atap berupa genteng terjatuh, tangkai penyangga atap rumah retak, dan instalasi listrik rusak parah. kejadiannya berimbas pada rumah Supar (32) yang tempatnya bersebelahan, berada di sisi sebelah timur, atap rumah miliknya berupa asbes retak dan bolong akibat hantaman genting yang terlempar dari sumber sasaran.

Malam itu, korban bersama istrinya tidur di kamar utama yang bersebelahan dengan kamar tidur anak-anaknya. Selepas nonton TV di ruang keluarga, korban terus beranjak tidur. Hujan mulai turun dengan sangat lebat, seolah mengiringi tidur mereka yang pulas. Kejadiannya begitu cepat dan dashyat, Dentuman dahsyat mengagetkan korban yang tengah  tidur lelap, korban  langsung terperanjat, terjaga dari tidur. Ditengah kepanikannya, korban langsung mencari lampu penerang seadanya, dikarenakan listrik seketika padam membuat suasana  gelap dan sunyi. “Saat aku bangun anak saya tengah menangis histeris, spontan saya menemui anakku. Aku berusaha menenangkan mereka sambil mencari tahu apa yang sebetulnya terjadi.” Ungkap Rodi penuh haru.

Kerusakan tidak ditemukan di kamar anaknya. Hanya pecahan genting berhamburan yang terlihat disisi bawah tempat tidur anaknya. “Ketika itu Lampu padam, instalasi listrik tidak berfungsi. Saya mengambil lampu senter (penerang). Ternyata atap rumah jebol, terlihat ada atap yang bolong akibat hantaman petir.” Jelasnya.

Petir yang menyambar rumah korban tidak dapat diperkirakan penyebabnya. “ TV saya tidak apa-apa masih baik dan begitu pula dengan antenna parabola yang terhubung dengan pesawat televisi masih normal.” katanya. “Sementara dari peristiwa itu, diperkirakan  mengalami kerugian sebesar Rp  5 juta lebih,'' jelasnya menambahkan.

Sementara itu di tempat terpisah Kadus Beraringan, Syafrudin (57) membenarkan kejadian tersebut. "Kejadiannya jauh tengah malam, beruntung tidak mengakibatkan korban jiwa. Dengan kejadian ini kita harapkan dapat lebih waspada mengingat cuaca tahun ini tidak menentu." jelasnya.

"Petugas listrik sudah mengontrol tetapi belum diketahui kapan diperbaiki," jelas Ati, istri Rodi. Kepala Desa Kayangan atas nama pribadi langsung turun ke lokasi melihat dari dekat kerusakan yang terjadi akibat sambaran petir tersebut. ( Marwan )

Rabu, 09 Februari 2011

Warga Buka Jalan Baru Hubungkan Dusun Tanaq Muat-Beraringan

Kayangan, Lombok Utara - Dibawah kepemimpinan Ardi, Dusun Tanaq Muat Desa Kayangan, ini terus berbenah. Baru - baru ini telah membuka jalan baru sekitar 400 meter,  yang menghubungkan Dusun Tanaq Muat – Sejongga. Dengan dibukanya jalan baru ini, maka diharapkan dapat memperlancar akses perekonomian warga.

Hadir dalam pembukaan jalan baru ini antara lain kliang, (Kadus)  para RT, masyarakat kedua dusun, besar-kecil tua muda.

Hal ini dikatakan Ardi disela-sela kesibukannya dalam pembukaan jalan dimaksud. ”Kami bersyukur, masyarakat kami di Dusun Tanaq Muat telah sadar, bahkan reda dunia akhirat, masyarakat Tanaq Muat merelakan tanahnya dijadikan jalan sebagai jalur transportasi  di tingkat pedesaan,” ungkapnya, penuh semangat.

Selanjutnya, diakui oleh Kepala Desa Kayangan ( Jamaan Aspari ) bahwa, memang sudah lama ada rencana membuka jalan ini, bahkan masyarakat kesulitan untuk membawa hasil bumi mereka, akan tetapi waktu itu masyarakat belum menyadarinya, terutama bagi pemilik tanah yang tanahnya akan dijadikan jalan baru. Hampir di semua dusun yang ada di Kayangan, terutama masyarakat kami di dusun pinggiran yang masih sulit dijangkau menggunakan roda empat, sekarang  telah membuka jalan baru atas kesadaran, mereka sudah sadar akan pentingnya keberadaan jalan".

Menurut AmaQ Iwat (62), salah seorang tokoh masyarakat Dusun Tanaq Muat yang sehari-harinya berpenampilan sederhana dan humoris ini  mengatakan bahwa, ”Memang sejak dulu, rencana pembukaan jalan baru Tanaq Muat-Sejongga ini digulirkan namun baru saat ini bisa terealisasi, Sebelum jalan ini dibuka saya dan penduduk lainnya membawa sapi ke tempat pengembalaan harus menempuh jalan yang cukup berliku-liku. Bahkan kalau terjadi hujan besar, jalan yang saya lalui melewati kali dan terpaksa menunggu banjir surut baru bisa melewati kali tersebut. Saya bersukur sekali jalan ini telah dibuka." ungkapnya dengan girang.

Sementara itu, Ocong ( 34) salah seorang tokoh pemuda dusun setempat membenarkan bahwa,  rencana itu memang sudah menjadi keinginan seluruh masyarakatterutama pemilik tanah yang akan dilalui jalan baru ini,mereka ikhlas memberikan lahannya untuk membuka jalan ini selebar satu meter sehingga lebar jalan ini sekitar 3 meter". tegas Ocong.

"Dengan dibukanya jalan ini sungguh memberikan kemudahan yang sangat besar, bagi kami pengguna jalan, masyarakat Tanaq Muat-Sejongga sehingga lebih meningkatkan akses perekonomian penduduk sekitarnya" harap Ocong optimis. ( Marwan )

Penyusunan Kurikulum SDN 1 Santong Libatkan Berbagai Unsur

undefinedKayangan, Lombok Utara. Penyusunan Kurikulum bagi setiap sekolah tentu mengalami banyak kendala dan permasalahan, walaupun persoalannya berbeda-beda namun mempunyai substansi yang sama yaitu bagaimana kurikulum itu bisa rampung. Kerja keras dalam menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya SDN 1 Santong, ahirnya terjawab sudah. Pasalnya mulai awal tahun Pelajaran 2010 – 2011 sudah  menerapkan Kurikulum KTSP sesuai amanat Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Dalam kaitan ini kurikulum SDN 1 Santong yang dirumuskan ini menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran di dalamnya.

Diakui Pimpinan SDN 1 Santong di ruang kerjanya memaparkan bahwa Produk kurikulum sekolah yang diberi label Kurikulum   Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SDN 1 Santong merupakan sebuah kurikulum yang proses pembuatanya meilibatkan unsur kepala sekolah, guru, komite sekolah dan nara sumber, sehingga dengan sinerginya unsur-unsur tersebut dapat mempermudah  pembuatan kurikulum di sekolah ini.  Dalam proses penyusunannya, SDN 1 Santong membentuk  sebuah tim.


“Dalam proses penyusunannya, Kami membentuk  sebuah tim kurikulum inti, dimana masing-masing bekerja sesuai dengan draf yang kita buat bersama sebagai konsep pijakan, Dan ini kami koordinasikan dengan mengakomodasi berbagai kebutuhan dan permasalahan yang ada di Sekolah kami” tegas Muna’im S.Pd Kepala SDN 1 Santong.


 “Syukur Alhamdulillah,  Sekolah kami sudah memiliki kurikulum yang disusun bersama melibatkan berbagai unsur, dan kami berharap Kurikulum KTSP ini dapat menjadi acuan mewujudkan pendidikan sesuai dengan Visi dan misi sekolah kami” harapnya menambahkan. ( ehe )

Link